TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terumbu karang di Taman Laut Pandanan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilakukan pemulihan untuk menciptakan manfaat ganda.
Ketua POKMASWAS Pandanan Muhammad Syukur mengungkapkan, habitat terumbu karang di Taman Laut Pandanan sempat mengalami kerusakan akibat eksploitasi karang dan pencarian ikan dengan cara pengeboman serta pencongkelan pada pertengahan 1990-an oleh penduduk sekitar.
\”Atas kerusakan karang-karang itu ya dapat dibilang hanya tinggal 20 persen atau 10 persen hidup. Sehingga kami dapat dibilang memperbaiki terhadap kondisi yang ada,\” tutur Syukur ditulis Senin (9/9/2024).

Menurutnya, perbaikan ekosistem terumbu karang kali ini dibina melalui program dari PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Jeranjang.
\”Untuk program-programnya sendiri sebenarnya pembekalan sudah cukup komplit, mulai dari pengembangan SDM nya, dari peralatannya dan fasilitas sudah komplit,\” ungkapnya.
Syukur pun mengaku saat ini pembinaan tersebut telah memberikan dampak yang positif, di sisi lingkungan ekosistem bawah air taman laut sudah mengalami perbaikan, kondisi ini pun membuat biota laut semakin beragam.
Ia menyebut, dengan biota laut yang beragam dapat menarik para wisatawan baik lokal maupun internasional. Kondisi ini, tentunya dapat meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru.
Adapun hitungnya yaitu sekali perjalanan wisatawan ditetapkan tarif Rp350 ribu, dalam sebulan rata-rata ada 8 kali perjalanan.
\”Sebetulnya mereka datang ke sini yang dilihat ya pertumbuhan karang dan penyu,\” ucapnya.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, dalam menjalankan program perbaikan Taman Laut Pandanan PLN Indonesia Power UBP Jeranjang bekerjasama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Pandanan.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya Blue Reef Revival, meliputi pembuatan kebun bibit karang, transplantasi karang, penelitian dan pengembangan, pembuatan media transplantasi karang serta pemeliharaan terumbu karang.
Selain itu juga ada kegiatan Blue Economy Pandanan, kegiatan tersebut meliputi penyediaan material dan infrastruktur penunjang wisata, promosi paket wisata dan peningkatan kapasitas peran masyarakat.
\”Dalam kegiatan peningkatan kapasitas kami melakukan beragam kegiatan mulai dari memberikan sertifikasi selam untuk menunjang kegiatan operasional pariwisata bahari bawah laut dan kelembagaan serta digital marketing untuk memperluas pemasaran dalam meningkatkan kunjungan wisatawan,\” jelas Edwin.
Untuk memperbaiki karang yang rusak, pihaknya akan mengajak instansi lain untuk berpartisipasi agar perbaikan terumbu karang dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Pasalnya, dari 30 hektar karang yang mengalami kerusakan, saat ini yang telah melakukan perbaikan baru 800 meter persegi.

By admin