Seekor sapi ternak mati di Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkonfirmasi terjangkit antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari menuturkan, sapi yang diketahui milik seorang warga Kayoman berinisial S tersebut dinyatakan positif antraks berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah oleh laboratorium ke Balai Besar Veterinari (BBVet) Wates akhir pekan lalu.
\”Iya, positif antraks,\” kata Wibawanti saat dihubungi, Selasa (12/3).
Sampel lain yang diperiksa adalah tanah di kandang, juga lokasi penyembelihan dua ekor kambing milik S yang mati pada 7 Maret 2024 lalu. Dua ekor ternak ini dugaan sementara juga terpapar antraks berdasarkan gejalanya.Dinkes Sleman Uji Sero Survei ke 26 Warga Telusuri AntraksADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Wibawanti menekankan, tak perlu sampai menunggu hasil pemeriksaan sampel darah dua ekor kambing keluar bagi Pemkab Gunungkidul untuk melakukan tindak lanjut mengantisipasi penyebaran antraks di Kayoman.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, sejak kematian sapi milik S tanggal 7 Maret 2024 lalu, hingga kini telah memberikan antibiotik serta vitamin kepada total 86 ekor sapi dan 175 ekor kambing di wilayah sekitar.
Selain itu juga digencarkan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi bagi masyarakat setempat. Khususnya, menyangkut penanganan hewan ternak dengan penyakit tertentu.
\”Yang jelas bagi kita, di lokasi itu kan sudah kena antraks. Apapun hasil dari (pemeriksaan) kambing, tetap pengamanan di sekitar lokasi,\” bebernya.
Para pemilik hewan ternak diimbau tak membawa kambing atau sapi mereka sementara waktu ini keluar dari wilayah dusun. Hewan-hewan yang telah menerima vitamin dan antibiotik masih harus menjalani vaksinasi antraks dua pekan mendatang.Satu Warga Gunungkidul Suspek Antraks Dirawat di Rumah SakitKata Wibawanti, pihaknya pada Rabu (13/3) besok akan menggelar rapat koordinasi bersama dinas peternakan Kabupaten Sleman dan provinsi atau DIY untuk penanganan lebih lanjut, termasuk antisipasi penyebaran antraks.
Sebelumnya diberitakan, tiga ekor hewan ternak berupa satu sapi dan dua kambing milik S, warga Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul, DIY, mati diduga karena terpapar virus antraks.
Ketiga hewan tersebut tak sampai dikonsumsi, namun dua di antaranya sudah disembelih sebelum dikubur. Adapun S, sang pemilik ternak disebut dirawat di rumah sakit dan berstatus pasien suspek antraks.
Penyebaran diduga berawal ketika S membawa pulang potongan daging kambing dari salah seorang warga Sleman berinisial W. Daging itu di kediaman S lalu dikuliti sebelum kemudian dikonsumsi.7 Ternak di Sleman Mati Diduga Kena Antraks, Sebagian Dimakan 50 WargaSementara di lingkungan tempat W tinggal, yakni Dusun Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, DIY, dilaporkan sebanyak 7 hewan ternak mati sejak 10-11 Februari 2024 lalu dan diduga karena antraks. Sebagian besar daging hewan ternak mati itu dibagikan dan dikonsumsi oleh puluhan warga.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, kemudian melakukan uji sero survei terhadap 26 warga di Dusun Kalinongko Kidul akhir pekan lalu.
Sero survei dilaksanakan setelah sejumlah warga di dusun tersebut mengaku mengalami diare, pusing, muntah, sakit perut hingga demam usai mengonsumsi daging hewan ternak yang mati diduga karena terjangkit antraks.

By admin