Dua setengah tahun lalu, dalam rangka 70 tahun majalah Basis, Sekolah Basis digelar dari tanggal 1–10 Juli 2021.
Tanpa disangka, sambutan masyarakat sangat membanggakan.
Sepanjang sepuluh hari, para peserta zoominar mencapai antara 480–1.300 orang.
“Meski tema-tema yang ditawarkan berat, para peserta antusias mengikuti acara ini,” kata Romo Setyo Agustinus Wibowo selaku Kepala Sekolah Basis.
Oleh karena itulah, Sekolah Basis terus diselenggarakan.
Pada musim kedua yang juga berlangsung secara daring pada 3–9 Januari 2023, Sekolah Basis merefleksikan Filsafat Pendidikan, dengan tema “Non scholae sed vitae discimus” yang artinya, “Kita belajar bukan untuk sekolah, tetapi untuk hidup”.
Melalui tema ini, Sekolah Basis berupaya mengajak masyarakat merenung tentang dasar-dasar pemikiran di seputar pendidikan, bukan hanya berkutat dengan teknis praktis pendidikan.
Jumlah pendaftar musim kedua ini mencapai 3.000-7.000 per hari dengan kehadiran peserta per hari sekitar 1.000 sampai 2.000 orang di Zoom dan YouTube.
Musim ketiga Sekolah Basis digelar secara luring di Omah Petroek, Yogyakarta, pada 25-27 Agustus 2023.
Lewat keinginan menciptakan sebuah Domus Scriptorum (rumah bagi para penulis), Sekolah Basis ini dikhususkan untuk pelatihan menulis.
Mengusung tema “25 Tahun Reformasi”, maka Sekolah Basis berbicara tentang politik meski fokusnya pada pelatihan menulis.
Kelas ini berbayar dan diikuti oleh 90 peserta.
Tahun ini, utamanya untuk bekal generasi penerus bangsa menghadapi tahun politik, yakni menyongsong pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (pileg) 2024, Sekolah Basis musim keempat secara spesifik membahas Filsafat Politik.
Dengan tema “Kita berteman sudah lama”, Majalah Basis ingin mengajak para peserta merenungi dasar-dasar hidup bersama dalam sebuah polis (kota-negara)—atau politik—yang tak lain adalah hidup bersama guna mencapai kebahagiaan.