Misi pencarian gembong narkoba Fredy Pratama hingga saat ini masih dilakukan oleh Polri. Terbaru tim gabungan Polri berencana terbang ke Thailand untuk menangkap buron kelas kakap tersebut.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa menyebut langkah itu dilakukan menyusul kerja sama penangkapan buronan nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduang oleh Polri di Bali pada 30 Mei lalu.
\”Nanti Pak Audi [Kabag Jianter Dishub Inter] dan Pak Wadir [Wadir Tipidnarkoba] dan tim Fredy akan berangkat bareng dengan tersangka ke sana [Thailand],\” kata Mukti di Gedung Bareskrim Polri, Minggu (2/6).
Lalu, siapa sosok Fredy Pratama yang mendapat julukan sebagai \’Pablo Escobar\’-nya Indonesia ini?Operasi Tangkap Fredy Pratama Dimulai, Polisi Menuju Thailand Hari IniADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Gembong narkoba terbesar dari Kalimantan
Jika di Kolombia ada Pablo Escobar yang dikenal sebagai Raja Kokain terkuat di dunia, di Indonesia ada Fredy Pratama yang disebut sebagai gembong narkoba terbesar yang jaringannya hampir ke seluruh negara di Asia Tenggara.
Dikutip detikcom, Pria asal Kalimantan ini telah ditetapkan sebagai buron oleh polisi sejak tahun 2014. Ia juga memiliki beberapa nama samaran, di antaranya Miming, The Secret, Cassanova, Air Bag dan Mojopahit.
Polisi mengungkap Fredy mengendalikan jaringan narkoba dari Thailand dengan daerah operasinya di Malaysia dan Indonesia. Ia juga diduga telah mengubah jati dirinya dengan melakukan operasi plastik supaya tak ditangkap polisi.
Sebelumnya, Mukti mengatakan istri dan mertua Fredy pun merupakan gembong narkoba besar di Thailand.
Tim khusus pemburuan Fredy dibentuk sejak 2020
Pemburuan terhadap jaringan Fredy Pratama telah dilakukan Bareskrim Polri dan polda jajaran sejak 2020 sampai 2023. Total ada 408 laporan polisi yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang, dikutip Antara.
Bareskrim Polri juga membentuk satuan tugas khusus untuk memburu jaringan Fredy Pratama dengan sandi operasi \”Escobar Indonesia\” yang telah bergerak sejak Mei 2023.
\”Polri telah memburu jaringan Fredy Pratama ini sejak 2020 sampai 2023. Total ada 408 laporan polisi yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang. Sedangkan 39 tersangka yang ditangkap dalam operasi Escobar Indonesia dimulai dari periode Mei 2023,\” kata Wahyu.
Tim khusus dengan sandi operasi \”Escobar Indonesia\” ini beranggotakan penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba dari tingkat Bareskrim hingga polda jajaran yang wilayahnya terdapat jaringan Fredy Pratama, yakni Polda Kalimantan Selatan, Kalimantang Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Polda Metro Jaya, Lampung, dan Bali.
Penyidik berhasil menyita barang bukti kejahatan narkoba serta aset para tersangka jaringan Fredy Pratama dengan nilai apabila dikonversikan keseluruhannya mencapai Rp10,5 triliun.
Dalam operasi tersebut, tim Satgassus menangkap sebanyak 39 tersangka dari jaringan Fredy Pratama.Detik-detik Penangkapan Buron Nomor Wahid Thailand di BaliPengungkapan kasus ini merupakan hasil operasi bersama Polri dengan Royal Malaysia Police, Royal Thai Police, hingga US-DEA. Penangkapan 39 orang dalam operasi ini dilakukan sejak Mei 2023.
Jumlah barang bukti yang diamankan sejak pengungkapan kasus ini sejak 2020 berupa 10,2 ton sabu, 116,346 ribu butir ekstasi, 13 unit kendaraan, 4 bangunan, dan sejumlah uang di ratusan rekening.
Berlanjut ke halaman berikutnya…