Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tidak setuju adanya isu sejumlah daerah yang melarang widyawisata (study tour) sekolah pascakecelakaan maut yang terjadi pada rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Ia mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membenahi transportasi umum, terutama bus pariwisata, sehingga bukan kegiatan study tour sekolah yang disalahkan.
\”Seperti yang kami sampaikan dan kami koordinasi dengan Pak Menhub dan Menko bahwa study tour itu bukan yang harus disalahkan. Tapi, justru [patut disalahkan] penyelenggaraan study tour yang melibatkan fasilitas transportasi yang tidak laik operasi, kesigapan dari SDM, seperti pengemudi dan kernetnya yang tidak prima. Ini yang perlu kita susun sertifikasi dan tindak tegas penyalahgunaannya,\” kata Sandiaga usai memimpin rapat bersama pemangku kepentingan pariwisata Bali di Gedung Widyatula Poltekpar Bali, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (16/5) sore.
\”Sekali lagi, saya tidak setuju dan saya memberikan pernyataan yang cukup keras bahwa study tour ini memberikan experience, learning, bagian dari pada pola pendidikan yang tuntas dan memberikan pengalaman yang akan meninggalkan kenangan bagi para pelajar,\” katanya.Respons Sandiaga soal Polemik Study Tour Buntut Kecelakaan SubangADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Menurutnya, adanya study tour bukan hanya menguntungkan ekosistem pariwisata tapi juga ada dampak positif dan malah di Australia banyak mengirim mahasiwa dan pelajar untuk belajar di Indonesia.
\”Jadi, bukan hanya menguntungkan ekosistem pariwisata tapi juga ada dampak positif, malah saat kita mencoba memperketat study tour di Indonesia banyak sekali dari Australia, dari luar Indonesia mengirimkan mahasiswa untuk belajar ke Indonesia,\” ujarnya.
\”Bukan hanya mahasiswa tapi pelajar juga. Sebagian camping ada di Jawa Barat, sebagian di wilayah Bali, sebagian ke Yogyakarta, ini yang harus kita pastikan penggunaan fasilitas transportasinya yang aman, nyaman dan menyenangkan,\” ujarnya.Polisi Bakal Periksa PO dan Pihak Karoseri Usut Kecelakaan Maut SubangSebelumnya terjadi kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana, Depok terjadi pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 18.45 WIB di jalanan yang menurun, Ciater, Subang.
Peristiwa itu, melibatkan lima kendaraan, yaitu bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza di lajur Subang arah Bandung, serta 3 motor.
Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam insiden ini. Korban tewas adalah 9 pelajar SMK Lingga Kencana Depok, 1 Guru SMK Lingga Kencana Depok, dan seorang pengendara motor yang merupakan warga Subang.
Imbas kecelakaan maut bus pariwisata rombongan widyawisata SMK Lingga Kencana Depok itu muncul wacana pelarangan study tour. Bahkan Pemprov Jabar hingga Pemprov DKI sudah mengeluarkan edaran terkait.Komisi X Bakal Evaluasi Study Tour Sekolah, Jatim Perketat