Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah meminta tidak ada yang menggunakan politik identitas di sisa masa kampanye Pemilu dan Pilpres 2024.
Ketua FKUB Jawa Tengah M.Taslim Sahlan mengatakan politik identitas sangat berbahaya karena dapat memecah belah umat beragama dan persatuan nasional.
\”Kita mengingatkan dan berharap jangan sampai ada politik identitas, ini sangat rawan sekali memecah belah persatuan,\” ungkap Taslim usai menggelar pertemuan singkat dengan sejumlah Tokoh Agama dan Kepercayaan di Vihara Tanah Putih Semarang, Selasa (30/1).Puan Maharani: Jateng Tetap Kandang Banteng, Rakyat Bisa MenilaiTaslim menyampaikan itu lantaran suhu politik di Jawa Tengah kian memanas.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Taslim juga berharap tidak ada ujaran kebencian, kampanye hitam dan kampanye negatif. Khususnya di media sosial karena akan terjadi saling balas sehingga dapat memicu konflik di masyarakat baik sebelum, saat dan setelah pencoblosan.
\”Kami pun disini memahami suhu politik yang memanas di Jawa Tengah menjelang kampanye berakhir,\” kata dia.
Senada dengan FKUB, kelompok Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang juga berharap masyarakat kritis dengan manuver politik yang dikemas dalam bentuk kegiatan agama. Salah satunya kampanye terselubung di tempat ibadah.
\”Yang di Masjid, Gereja, Vihara bahkan Pura, kami berharap umatnya bertindak kritis. Jangan sampai kemasukan kegiatan politik atau kampanye di dalam tempat ibadah,\” kata Koordinator Pelita Setyawan Budi.
Masa kampanye Pemilu dan Pilpres 2024 berlangsung hingga 10 Februari. Setelah itu memasuki masa tenang. Dilanjut pencoblosan pada 14 Februari.
Jawa Tengah termasuk provinsi yang sering didatangi para peserta Pilpres 2024. Tak lepas dari jumlah pemilih di Jawa Tengah yang begitu besar.ANALISIS
Alarm PDIP Jaga \’Kandang Banteng\’ di tengah Gempuran Kunjungan Jokowi

By admin