Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid mengatakan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto sengaja tidak membuka data pertahanan dalam debat ketiga Pilpres 2024 karena berkaitan dengan rahasia negara.
Nusron menyebut Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan sehingga harus menjaga kerahasiaan negara.
\”Soal Mas Anies dan Ganjar minta data pertahanan dibuka dan disampaikan dalam debat, jelas Pak Prabowo sebagai Menhan tidak mungkin bersedia. Sebab tidak mungkin data alutista dan jenis yang kita miliki dibuka secara telanjang,\” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/1).Prabowo ke Anies soal Alutsista Bekas: Tak Pantas Profesor Omong GituDalam konteks negara demokrasi, kata dia, menjaga rahasia negara khususnya terkait masalah pertahanan merupakan salah satu tantangan tersendiri.
ADVERTISEMENT Di satu sisi aspek transparansi menjadi sebuah keharusan bagi pemerintah. Di sisi lain konteks pertahanan suatu negara juga menjadi rahasia yang tidak bisa dipaparkan secara sembarangan.
\”Di setiap negara demokratis itu memang selalu ada ketegangan dengan defence dan security. Di satu sisi transparansi penting sebagai bagian dari demokrasi. Namun di sisi lain pertahanan negara juga perlu kerahasiaan,\” jelasnya.
Dia menilai satu-satunya cara untuk mengatasi persoalan itu ialah dengan mengawal program dan kebijakan melalui proses di legislatif. Nusron menyebut proses itupula yang selama ini telah berjalan dengan baik dan diikuti oleh seluruh pihak di DPR.
\”Proses deliberasi di legislatif menjadi titik tengah, dan proses ini yang justru sudah dilakukan. Kita tetap harus transparan dalam kebijakan, namun tidak boleh menelanjangi strategi pertahanan kita,\” kata dia.Jokowi Sebut Debat Ketiga Pilpres Tak Edukatif: Saling Serang PersonalDalam debat ketiga Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo meminta Prabowo Subianto membuka data soal pertahanan. Mereka menagih transparansi Prabowo yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Prabowo lalu mengajak mereka untuk berdiskusi tentang itu di forum yang lain. Selain karena sifatnya rahasia, waktu yang tersisa saat debat pun tidak cukup untuk memaparkan data pertahanan Indonesia.
\”Jadi saya mengundang, kita bicara, terbuka, Silahkan. Tapi saya ingatkan, Bapak cinta atau tidak dengan negara ini? Masa kita mau buka semua kekurangan kita, semua masalah kita, kita buka di depan umum. Apakah itu pantas? Di negara yang baik, di negara maju, masalah rahasia ada, Profesor,\” kata Prabowo.