Sejumlah tokoh agama, masyarakat, akademisi, dan kelompok masyarakat sipil menyerukan pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang sudah satu tahun disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat -Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Beberapa tokoh yang menyerukan pembebasan itu di antaranya Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Marzuki Darusman, Franz Magnis Suseno SJ, Pdt. Gomar Gultom, Muhammad Busyro Muqoddas, dan Usman Hamid.
\”Menyerukan pelepasan Saudara Mehrtens dengan segera, tanpa syarat, dalam keadaan sehat dan secara damai,\” demikian dikutip dari pernyataan tokoh-tokoh tersebut.
Para tokoh ini mengaku prihatin dengan situasi kemanusiaan di Papua. Banyak warga yang disebut masih mengalami penderitaan akibat pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan berada dalam pengungsian.Setahun Sandera, OPM Rilis Foto-Video Pilot Susi Air Philip Mehrtens\”Kami memahami dan menghormati perjuangan yang dilakukan oleh saudara-saudara di Papua agar hak-hak asasi manusia dihormati, dimajukan, dan dilindungi. Kami juga menghargai suara dari kelompok bersenjata pro-kemerdekaan menyadari pentingnya menghormati hukum yang melarang penyanderaan,\” kata mereka.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Menurut mereka, Philip pasti mengalami ketidaknyamanan dan kesusahan selama satu tahun disandera.
Maka, mereka pun menyerukan pembebasan Philip dalam keadaan sehat dan cara yang damai. Mereka berharap Philip bisa berkumpul kembali dengan keluarga dan saudara-saudara di negara asalnya, Selandia Baru.
\”Dengan segala hormat pada perjuangan saudara-saudara di Papua, dengan segala rasa solidaritas kami pada penderitaan saudara-saudara di Papua, dan dengan memperhatikan rasa kemanusiaan, kami meminta saudara Egianus Kogoya dan saudara-saudara di Papua agar segera membebaskan saudara Mehrtens,\” ucap mereka.STH Jentera Deklarasi Selamatkan RI: Ada Sirkus PengkhianatanSementara itu, khusus kepada pemerintah Indonesia, mereka mendorong untuk tetap mengedepankan cara-cara damai melalui dialog dalam upaya pembebasan Philip.
Mereka menegaskan jalan kekerasan melalui pengerahan aparat keamanan dan operasi militer harus dihindar.
Philip disandera KKB Pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Saat peristiwa itu terjadi, pesawat yang dibawa Philip terbakar.
Pada hari ini, TPNPB-OPM atau KKB merilis foto dan video yang memperlihatkan kondisi Philip yang telah satu tahun disandera kelompok itu.
Dalam satu foto, Philip yang berewokan terlihat diapit dua anggota OPM yang memegang senjata. Sementara dalam sebuah video, Philip menyatakan kondisinya sehat.Wakapolri Bantah Ada Anggota Tekan Rektor Bikin Video Puji Jokowi\”Halo ini saya, hari ini 22 Desember 2023… Saya baik-baik saja. Mereka memperlakukan saya dengan baik. Saya berusaha untuk tetap berpikir positif,\” kata Philip.
Melalui keterangan tertulis, TPNPB-OPM menyatakan Philip bukan merupakan target utama mereka. Tapi, jaminan atas pelanggaran pengizinan penerbangan sipil masuk wilayah perang TPNPB-OPM dengan TNI-Polri.
OPM menyatakan dalam setahun belakangan, pemerintah Indonesia dan Selandia Baru tidak membuka diri untuk negosiasi untuk membebaskan Philip.
Demi melindungi kemanusiaan dan menjamin hak asasi manusia, Manajemen Markas Pusat Komando TPNPB-OPM menyatakan akan mengembalikan pilot Philip kepada keluarganya melalui yurisdiksi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).