Manajemen PT Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengungkapkan hingga Selasa (27/12) korban meninggal dunia imbas ledakan tungku smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Sulawesi Tengah (Sulteng) berjumlah 18 orang.
Dari 18 korban tewas, 10 orang di antaranya adalah tenaga kerja asal Indonesia dan 8 tenaga kerja asing (TKA) asal China.
\”Para korban meninggal ini, telah diberangkatkan ke rumah keluarga mereka masing-masing,\” jelas Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan lewat keterangan tertulis.
Khusus untuk TKA, kata Dedy, PT IMIP telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah para korban ke Makassar, sebelum akhirnya diterbangkan ke Tiongkok.
Dedy menambahkan bahwa saat ini proses investigasi pada sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) masih dilakukan.
\”Saat ini, sedang dilakukan investigasi pada sistem K3 di lokasi kejadian yang berada di Kawasan Industri IMIP,\” katanya.Polisi Sudah Periksa 6 Saksi Terkait Ledakan Smelter PT ITSSPerusahaan, kata Dedy, mempercayakan proses pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang dan menjamin kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku.
\”Perusahaan siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,\” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Morowali, AKBP Suprianto mengatakan bahwa sampai saat ini penyelidikan terkait ledakan tungku smelter nikel PT ITSS yang terjadi pada Minggu (24/12), dengan melibatkan Tim Laboratorium Forensik Polri masih terus dilakukan.
\”Belum (ada hasil penyelidikan), kegiatan (penyelidikan) masih berlangsung,\” kata Suprianto kepada CNNIndonesia.com.Ramai-ramai Kritik Keras Ledakan di PT ITSS yang Tewaskan 16 Orang

By admin