Rekaman video CCTV yang menampilkan Ketua KPU Batam Mawardi bertindak arogan di depan tiga perempuan petugas sortir dan pelipatan surat suara viral di media sosial. Simak faktanya berikut.
Pada video tersebut, Mawardi terlihat emosi dengan menunjuk salah satu petugas perempuan sambil menendang dua meja dan kertas yang di sekitar petugas di gudang Logistik KPU Batam.
Setelah mengamuk, dia pun pergi meninggalkan lokasi tersebut.Mahasiswa Solo Gelar Demo Tandingan, Kecam Aksi Cium Tangan GibranVideo rekaman CCTV Ketua KPU Batam beredar luas di media sosial hingga viral dan menjadi pembicaraan warganet.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Saat di konfirmasi pada Kamis (8/2) pagi, Mawardi menyatakan, \”Nanti kita informasikan terkait berita dimaksud, kami akan selesaikan dulu secara internal.\”
Terpisah, Ketua KPU Kepulauan Riau Indrawan Susilo Probowoadi membenarkan video Mawardi mengamuk di gudang logistik KPU Batam itu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Minggu (4/2).
\”Itu memang video yang diambil dari CCTV ya dan kami menyayangkan kemudian video itu beredar luas di masyarakat. Jadi, memang kejadian itu ada di gudang logistik KPU Batam\”, kata Indrawan, Jumat (9/2) pagi.Bawaslu Sudah Ingatkan KPU soal Pencalonan Gibran CawapresIndrawan mengatakan insiden itu merupakan tindakan spontan yang dipicu durasi kerja yang panjang. Menurutnya, kerja di gudang logistik yang sudah mencapai hampir satu bulan punya durasi yang bisa mencapai 12 jam hingga 18 jam per hari.
\”Memang durasinya sehari itu lama, pulang ke rumah jam 12 malam, kadang jam 2 pagi, lalu balik lagi karena pagi harus bergerak lagi kan,\” tuturnya.
\”Karena memang kebutuhan logistik di Kepri 60 persen ada di Batam, sehingga tentu jumlahnya sangat besar baik itu surat suaranya, kotak suara dan sebagainya, itu perlu konsentrasi, perlu juga ketahanan fisik,\” ia menambahkan.
\”Dan dititik lelah itulah muncul spontanitas itu tadi,\” ungkap Indrawan.
KPU Kepri pun sudah melakukan pertemuan dengan Ketua KPU Batam, Komisioner KPU Batam, dan Sekretariat KPU Batam guna meminta keterangan dan klarifikasi terkait insiden ini.
\”Tapi tentu, sudah menyebar ke publik, kami harus menyampaikan ke KPU RI hasil klarifikasi sebagai laporan dan bagian pembinaan yang dilakukan oleh KPU Provinsi pada jajaran di bawah,\” ujar Indrawan.
Dengan adanya kejadian ini, KPU Kepri berharap seluruh jajaran KPU, baik di KPU kabupaten/kota hingga ke tingkat KPPS bekerja dengan solid dan menjaga integritas sebagai penyelenggara Pemilu 2024.
\”Kami mengajak semua untuk bekerja dengan sungguh-sungguh menjaga integritasnya dan menjalankan seluruh proses Pemilu ini dengan ketentuan yang berlaku,\” tutupnya.