Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik di Jakarta.
Melalui Forum Kolaborasi Sosial Skala Besar (KSBB) Lingkungan Hidup, DLH mengupayakan terjalinnya kerja sama antara lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun rencana dan aksi nyata.
\”Pemprov DKI Jakarta terus berupaya melakukan berbagai strategi dalam rencana pembangunan daerah untuk menciptakan lingkungan yang baik demi mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global yang berkelanjutan,\” kata Kepala DLH Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto dikutip Kamis (30/5).
Aksi nyata tersebut akan terus berlanjut untuk membuka jejaring yang lebih luas dan memberi gambaran besar terkait potensi sinergi yang dapat dilakukan untuk pengelolaan lingkungan kota. Khususnya setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota pada 2024-2025.
DLH Provinsi DKI Jakarta memiliki berbagai target untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Jakarta. Salah satunya dengan mengurangi sampah hingga 28 persen pada 2024.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Untuk itu, perlu dilakukan sinergi dalam mewujudkannya. Sinergi yang telah dilaksanakan beberapa tahun terakhir ini berhasil membangun Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS 3R) di Jalan Joe, Jakarta Barat.
TPS 3R ini merupakan sinergi dengan Nestle Indonesia, Waste4Change, dan World Wide Fund for Nature (WWF). Selain itu TPS 3R Pesanggrahan yang merupakan sinergi dengan PT PLN Energi Primer Indonesia.
Selain pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah, berbagai upaya sinergi juga telah dilakukan melalui peningkatan kapasitas petugas pengelola sampah dengan mengadakan pelatihan dan penyediaan sistem informasi.
Pendiri Divers Clean Action, Sweetenia Puspa Lestari, yang terhimpun dalam forum KSBB ini mengatakan, perlu dilakukan inovasi antara para pihak terlibat dalam forum ini agar seluruh aksi nyata yang dilakukan dapat terintegrasi.
\”Banyak isu baru soal lingkungan di Jakarta, mengenai pencemaran air contohnya. Selain itu biodiversitas harus digaungkan kembali. Bukan hanya soal urban lifestyle, karena Jakarta punya taman nasional juga,\” ujarnya.
Selain itu, sinergi antara pihaknya sebagai non-government organization bersama pemerintah diharapkan dapat mendorong berbagai implementasi program.
Kemudian, dibutuhkan juga peran aktif perusahaan produsen yang menggunakan kemasan produk, agar memastikan kemasannya bisa dikembalikan ke produsen untuk diolah lagi atau mencari alternatif kemasan ramah lingkungan.