Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kripto di Indonesia sedang memasuki masa transisi peralihan pengawasan dan pengaturan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pelaku usaha di industri kripto kini sedang menunggu rancangan Peraturan OJK (POJK) sebagai regulasi teknis dari pelaksanaan pengawasan krpto dan turunan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
Pengaturan dan pengawasan perdagangan aset kripto ini akan menentukan tren pasar ke depan.

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis optimistis pertumbuhan industri kripto di 2024 secara global maupun khususnya Indonesia bakal bullish.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mendukung pandangan bullish pada tren pasar kripto tahun depan.
Pertama potensi semakin meningkatnya adopsi kripto dilakukan oleh institusi keuangan tradisional, yang pada dasarnya dipengaruhi oleh upaya pengajuan ETF kripto oleh manajemen aset besar di Amerika Serikat (AS).
Hal ini diharapkan akan berdampak pada pasar kripto di Indonesia.
\”Apabila ETF Bitcoin spot akan disetujui diperkirakan kapitalisasi pasar Bitcoin bisa menyentuh 1 triliun dolar AS,\” ucap Yudho, Jumat (29/12/2023).
Dan hal tersebut pada akhirnya dapat mendorong harga BTC ke atas 50 ribu dolar AS (Rp 770 juta).
Di sisi lain, kondisi makroekonomi, khususnya potensi penurunan suku bunga bank sentral AS atau The Fed di tahun depan juga diprediksi akan membuat pasar kripto meraih sentimen positif.
Apabila suku bunga AS turun, umumnya investor akan lebih berani beralih ke kripto, karena dianggap mampu menawarkan peluang keuntungan lebih tinggi dari aset konvensional.
Faktor lainnya adalah Bitcoin halving atau pengurangan setengah imbalan para miner atau penambang BTC diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024.

Komdisi ini secara tidak langsung juga berdampak pada jumlah Bitcoin yang beredar.
Siklus kenaikan harga BTC umumnya berkisar pada peristiwa Bitcoin halving, yang umumnya akan mengalami kenaikan pesat satu tahun setelah halving, tentu diprediksi puncak kenaikan harga BTC atau all-time high terjadi pada 2025.
\”Kami melihat bahwa kondisi makroekonomi dan peristiwa Bitcoin halving akan menjadi katalis yang kuat bagi tren bullish pasar kripto di tahun 2024,\” tukasnya.
Yudho menyebut penurunan suku bunga The Fed akan membuat investor lebih berani beralih ke kripto, karena dianggap sebagai aset yang lebih menguntungkan.
\”Sementara itu Bitcoin halving akan mengurangi pasokan BTC, sehingga dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin,\” ujar Yudho.

By admin