Timnas Indonesia akan menghadapi Iran dalam pertandingan uji coba di Qatar, Selasa (9/1). Berikut 3 cara Indonesia agar tidak dibantai Iran.
Tim asuhan Shin Tae Yong itu akan menguji kekuatan melawan Iran pada Selasa (9/1) malam.
Uji coba ini sebagai persiapan terakhir kedua tim menuju Piala Asia 2023 yang akan dimulai pada Jumat (12/1) mendatang.Pilihan RedaksiPelatih Red Sparks Kecewa Usai Megawati Cs Bungkam GS CaltexGia Merasa Tak Enak Hati Usai Bantu Red Sparks Bungkam GS CaltexPesan Veteran Red Sparks ke Megawati Cs demi Lolos Playoff Liga KoreaPada dua pertandingan uji coba sebelumnya Indonesia kalah berturut-turut dari Libya di Turki.
Pada uji coba pertama Indonesia dibantai Libya 0-4. Kemudian pada pertandingan kedua, Indonesia kalah 1-2 dari Libya.

ADVERTISEMENT Kini, Indonesia akan beruji coba menghadapi tim yang lebih kuat yaitu Iran. Sektor pertahanan Indonesia menjadi lini yang benar-benar bakal diuji lewat serangan tajam Iran.

Namun, setidaknya ada tiga cara yang bisa dilakukan Indonesia agar tidak dibantai Iran:
1. Waspada Serangan Udara Iran
Para pemain Timnas Indonesia harus mewaspadai serangan-serangan bola atas yang dilancarkan Iran baik lewat bola mati melalui tendangan pojok atau tendangan bebas maupun umpan silang.
Jordi Amat dan kawan-kawan harus bisa fokus, baik dalam komunikasi, serta kuat dalam duel udara.
Selain itu penjaga gawang Indonesia juga harus bisa tampil reaktif dan responsif dalam menghalau serangan-serangan udara Iran.

2. Transisi Negatif Harus Cepat dan Disiplin
Para pemain Timnas Indonesia juga harus cepat dan disiplin khususnya dalam melakukan transisi negatif  atau transisi dari menyerang ke bertahan.
Hal ini harus diperhatikan oleh Timnas Indonesia karena Iran memiliki permainan menyerang yang sangat cepat dan tajam.
Iran biasa memainkan permainan progresif dengan selalu mengalirkan bola ke depan secepat mungkin lewat umpan pendek satu-dua sentuhan ataupun umpan direct.
3. Pressing Ketat
Para pemain Indonesia harus bekerja keras dan mengeluarkan tenaga ekstra untuk aktif dalam melakukan pressing ketat terhadap lawan.
Marselino Ferdinan dan kawan-kawan jangan membiarkan para pemain Iran leluasa memainkan bola dari kaki ke kaki.
Dengan pengawalan yang cepat dan ketat, tanpa pelanggaran, diharapkan Iran kesulitan dalam mengembangkan permainan.
Selain itu tentunya tidak ada lagi kesalahan mendasar seperti salah passing atau kontrol, serta menghindari terulangnya blunder yang dilakukan pemain belakang Indonesia seperti yang terjadi saat melawan Libya.

By admin