Pengamat sepak bola Malaysia, Sadek Mustaffa menganggap kebiasaan pemain-pemain bertingkah tanpa ada VAR di Liga Malaysia berdampak pada saat mereka berlaga di Piala Asia U-23.
Malaysia memiliki catatan memprihatinkan di Piala Asia U-23. Selain selalu kalah di tiga laga yang dimainkan di fase grup, Malaysia selalu mendapat hukuman penalti di tiga laga tersebut.
Padahal tanpa hukuman penalti tersebut, bisa saja Malaysia berbicara lebih banyak dan melangkah lebih jauh. Terkait hal tersebut, Sadek menilai pemain-pemain Malaysia terbiasa dengan cara main di Liga Malaysia.Pilihan Redaksi3 Pemain Korea Paling Berbahaya Diungkap STY, Ada Striker 193 cmKapten Korea Anggap Indonesia Lawan Kuat: Kami Tidak Akan LengahPengamat Malaysia: Harimau Malaya Harus Contoh IndonesiaDengan ketiadaan VAR di Liga Malaysia, pemain-pemain Malaysia kemudian dianggap kurang menyadari risiko besar sebuah kesalahan yang mereka buat. Dengan VAR, tingkah laku pemain kemudian jadi lebih mudah terpantau.
\”Sungguh mengherankan melihat pemain tampil buruk dan mendapat hukuman penalti dalam tiga laga. Saya bertanya-tanya bagaimana pelatih mempersiapkan tim.\”ADVERTISEMENT.para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”Para pemain ini jelas tidak terbiasa bermain di bawah VAR. Mereka mungkin biasa terbebas dari kesalahan di Liga Malaysia, namun di level ini, mereka harus lebih baik dalam persiapan. Kalian bisa melihat kesalahan pemain kemudian bisa diketahui oleh wasit dan VAR,\” kata Sadek.
Sadek juga menyoroti ketidakmampuan Liga Malaysia untuk menopang dan mempersiapkan kualitas pemain-pemain yang terpilih jadi bagian dari tim nasional.
\”Para pemain juga kesulitan di level yang lebih tinggi setelah bermain di Liga Malaysia. Hal ini jadi indikasi bahwa Liga Malaysia butuh peningkatan karena saat ini tidak cukup kompetitif,\” tutur Sadek.