Ambon (ANTARA) – Pelari Maluku Matheos Berhitu mengintensifkan persiapan untuk bersaing dengan para pelari dari seluruh penjuru dunia di kompetisi ultra marathonYordania, menempuh jarak 220 kilometerpada September.

"Saat ini saya sedang fokus mempersiapkan diri untuk kompetisi di Yordania dalam waktu dekat ini. Tentunya dengan terus berlatih maksimal," kata Matheos Berhitu saat dihubungi dari Ambon, Kamis.

Pemegang medali emas ultra marathon Malaysia 2021 itu mengatakan salah satu tantangan yang akan dihadapi di kompetisi tersebut adalah faktor cuaca di wilayahTimur Tengah yang lebih terik dibanding wilayah Indonesia.

Meski demikian, ia berjanji memaksimalkan kesempatan tersebut untuk meraih hasil semaksimal mungkin dengan memasang target juara dan kembali mendulang emas di Negeri Kesatria itu.

Untuk itu dirinya memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia terkhusus Kota Ambon dan Maluku agar ia mampu tampil maksimal.

“Kami membutuhkan dukungan doa dari seluruh pencinta olahraga agar kami bisa memberikan yang terbaik padakejuaraan lari ultra marathon220 km tersebut," ucapnya yang akan bertolak pada pertengahan September dari Jakarta ke Yordania.

Saat iniMatheosBerhitudiklaim sebagai pelari ultra marathonterjauh di dunia. Gelar pelari ultramarathonterjauh di dunia ini secara tidak langsung didapatkanMatheosBerhitusetelah berhasil menjadi juaraUltraMarathonPeninsulapada 2021.

Pada lombamarathonjarak jauh yang dilaksanakan selama satu bulan, 1-31 Desember 2021 tersebut, jarak yang harus ditempuhMatheosBerhitumencapai 2.234 km.

Jika berdasarkan geografis, jarak yang ditempuhMatheosBerhitutersebut melintas dari ujung semenanjung Malaysia hingga finis di ibu kota Kuala Lumpur.

Sementara itu, keikutsertaan pelari Maluku di kejuaraan ultra marathondi Yordania tersebut mendapat dukungan dari salah satu organisasi masyarakat, Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB).

By admin