Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyomenyebutseminar dan uji kompetensi organisasibisa meningkatkan kualitas maupun standar kualifikasi anggota.

Dalam laman IMI yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa, ia membeberkan, kegiatan yang diselenggarakan di bawah Bidang Organisasi IMI Pusat pada 27-30 Meiitu diikuti133 peserta.

Kegiatan tersebut diikuti peserta pemegang lisensi yang telah habis masa berlakunya dan peserta yang baru mengajukan lisensi dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Jenis lisensi meliputi juri atau pengawas lomba, pimpinan lomba, marshal, penyelenggara event, panitia pelaksana atau racing committee yang diperlukan untuk event balap sepeda motor, mobil, digital motor sport, enviromental,dan mobilitas," kata pria yang kerap disapa Bamsoet itu.

Lebih lanjut dia membeberkan, kedua kegiatan itu merupakan aktivitas organisasi yang masuk dalam kalender tetap IMI.

Pada tahun ini, lanjut dia, keduanya diselenggarakan secara hybrid, yaitu gabungan luring dan daring.

Ia menambahkan, metode penyajian materi secara luring atau tatap muka khusus diperuntukkan bagi peserta yang akan memperpanjang lisensi A, pemegang lisensi B yang ingin menaikkan menjadi lisensi A, dan pengambil lisensi teknik mobil, teknik motor, serta penyelenggara kegiatan atau EO.

Penyajian secara tatap muka dilakukan agar transfer pengetahuan bisa lebih fokus dan dapat diajarkan oleh para instruktur, baik secara teori maupun praktik penguatan kepemimpinan di lapangan.

Selain itu, peserta juga bisa belajar tentang materi studi kasus dan penyelesaiannya, sehingga diharapkan ada peningkatan kualitas maupun standar kualifikasi sesuai keinginan IMI.

Sementara, untuk lisensi dengan kualifikasi lainnya dilaksanakan secara daringsebagai bentuk layanan yang dapat menjangkau pemegang lisensi sampai pada tingkat 'akar rumput' di seluruh Indonesia.

Uji kompetensi secara daring itu diperuntukkan bagipeserta yang baru mendaftar, peserta yang akan memperpanjang lisensi B, lisensi medical, lisensi mini 4WD, lisensi digital motor sport, dan lisensi environment.

Meski dilakukan dengan sistem daring, tambah Bamsoet, penyajian materi seminar dan uji kompetensi tersebut tetap berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia pemegang lisensi.

Menurut dia, kegiatan itu adalah bentuk respons atau pemenuhan tuntutan dari para pemangku kepentingan, baik IMI maupun masyarakat luas atau publik guna meningkatkan kualitas anggota.

"Tujuan penyelenggaraan seminar dan uji kompetensi ini tidak sekadar untuk menghasilkan lisensi dengan klasifikasi yang ditentukan, namun juga memiliki tujuan agar penyelenggaraan event balap motor, balap mobil, dan event mobilitas menjadi semakin berkualitas," ujar pria yang menjabat sebagai Ketua MPR RI itu.

By admin