Pelatih timnas Georgia Willy Sagnol bangga dengan pencapaian anak-anak asuhannya usai mengalahkan Portugal 2-0 sekaligus menyegel tiket babak 16 besar Euro 2024.
Menurut Sagnol, Georgia tiba di Euro 2024 tanpa ekspektasi apa pun dan sekarang mereka melakukan pencapaian terbesar dalam sejarah negara itu. Dua gol Georgia ke gawang Portugal dicetak Khvicha Kvaratskhelia dan Georges Mikautadze.
Sagnol mengatakan ada keuntungan menjadi underdog dalam turnamen besar. Sebab, kata dia, ketika berada di tim kecil, tidak akan rugi apa-apa dengan tampil di ajang sebesar Euro.Pilihan RedaksiRonaldo Ngamuk Diganti Saat Portugal Dihajar GeorgiaReaksi Pelatih Portugal Usai Dihancurkan Georgia di Euro 2024Top Skor Euro 2024: Striker Georgia di Puncak, Ronaldo Nihil\”Satu-satunya hal yang kami katakan sebelum turnamen adalah apa pun yang terjadi, kami tidak ingin ada penyesalan setelah ini, penyesalan karena mungkin tidak memainkan sepak bola kami atau mungkin tidak menikmati turnamen ini sebagaimana yang seharusnya kami lakukan,\” ujar Sagnol, seperti dilansir Reuters.
\”Jadi, Anda tidak memiliki beban di pundak Anda. Sulit ketika Anda berada di Prancis, ketika Anda berada di Inggris, ketika Anda berada di Spanyol, ketika Anda berada di Portugal, karena Anda berada di bawah tekanan, karena orang-orang mengharapkan Anda untuk menang,\” tutur mantan bek timnas Prancis ini.ADVERTISEMENT.para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Sagnol mengungkapkan bahwa satu-satunya tanggung jawab yang diemban timnya adalah membuat bangsa Georgia bangga dengan para pemain yang tampil di Euro 2024. \”Dan saya pikir kami telah melakukannya dengan cara terbaik,\” ucapnya.
Dia juga berbicara perbandingan dengan tim lain soal para pemain yang mengisi bangku cadangan Timnas Georgia. Meski demikian, Sagnol menekankan perjuangan luar biasa anak-anak asuhannya sejak kualifikasi.
\”Saya sangat, sangat senang. Saya pikir kualifikasi adalah hasil maksimal kami, tetapi sepak bola tidak pernah ditulis sebelumnya,\” kata Sagnol.
Di menit-menit akhir pertandingan lawan Portugal, Sagnol mengaku dia terus memeriksa jam \”setiap 10 detik\” hingga peluit akhir dibunyikan.
Pesan Sagnol sebelum pertandingan kepada para pemain Georgia adalah untuk memainkan sepak bola mereka serta menjaga disiplin saat tidak menguasai bola. \”Dan saat Anda menguasai bola, mainkan saja,\” ujarnya.
\”Kepada beberapa pemain, saya bahkan mengatakan kepada mereka, ingatlah ketika Anda berusia 16, 17, 18 tahun, Anda bermain tanpa musuh, lalu lakukan hal yang sama. Dan saya pikir mereka melakukannya dengan cemerlang hari ini, di atas semua ekspektasi,\” sanjungnya.

By admin