Ketua Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Datuk Haji Hamidin Mohd Amin menegaskan program Indonesia (PSSI) yang sukses tidak otomatis bisa ditiru Malaysia.
Salah satunya soal peremajaan skuad. Saat ini Indonesia diperkuat banyak pemain muda setelah Shin Tae Yong jadi pelatih. Pelatih asal Korea Selatan itu melakukan potong generasi.
Bahkan, pemain-pemain U-23 yang saat ini tampil di Playoff Olimpiade 2024 merupakan skuad inti di tim senior. Hal ini, dalam pandangan Hamidin, tak otomatis bisa ditiru.Pilihan Redaksi2 Penalti Kontroversial, Indonesia Ditekuk Guinea di Playoff OlimpiadeCurhat Erick Thohir Usai Indonesia Kalah dari GuineaAtalanta vs Leverkusen Duel di Final Liga Europa\”Mungkin [penggabungan pemain junior dan senior] sesuai dengan Indonesia saat ini, tetapi tak cocok dengan Malaysia,\” kata Hamidin dilansir dari kanal Youtube Harimau Malaya.
\”Kita tidak bisa semua yang dilakukan Indonesia, dilakukan di Malaysia. Kita ada yang berbeda dengan Indonesia,\” ucapnya saat disinggung soal kesuksesan PSSI saat ini.ADVERTISEMENT.para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Dalam beberapa tahun terakhir, pencapaian sepak bola Indonesia memang lebih baik dari Malaysia. Terbaru, Indonesia U-23 lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.
Pada saat yang sama tim Malaysia U-23 tidak berkutik. Pencapaian Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 (2024) juga lebih mentereng dibanding Malaysia asuhan Kim Pan Gon.
Akselerasi dan kebijakan PSSI sehingga berbuah pencapaian agak mentereng ini menjadi perhatian serius publik Malaysia. Karenanya pula da harapan FAM meniru PSSI.
Indonesia U-23 akhirnya gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024 usai kalah 0-1 dari Guinea di pertandingan Playoff Olimpiade 2024 pada Kamis (9/5) malam.