Kapten Timnas Belgia, Kevin De Bruyne, menunjukkan kekesalan yang tak terkira kepada rekan-rekan satu timnya usai ditekuk Timnas Prancis 0-2 dalam lanjutan UEFA Nations League, Selasa (10/9) dini hari WIB.
Sebagai informasi, mengutip dari Reuters, bukan kali ini saja gelandang sentral itu menunjukkan kekecewaannya terhadap rekan-rekannya.
Meladeni wawancara stasiun televisi Belgia, VTM, De Bruyne mengaku terlalu banyak kesalahan yang terjadi selama pertandingan di Lyon, Prancis tersebut.Pilihan RedaksiMancini Puji Pemain Timnas Indonesia yang Main di Liga EropaHasil UEFA Nations League: Prancis Tekuk Belgia, Italia Hajar IsraelPerbedaan Harga Pasar Timnas Indonesia vs Australia\”Saya enggak bisa mengatakan di sini [dalam wawancara ini] apa yang salah. Saya sudah mengatakan itu kepada tim saat turun minum,\” ujar Bruyne.
\”Saya tak bisa mengulangi hal itu di media, namun [tim] harus lebih baik dalam segala hal,\” imbuh bintang Manchester City tersebut.
De Bruyne menegaskan timnya harus memenuhi standar di semua lini jika ingin menjadi yang terbaik. Namun, sambungnya, \”Kami tidak lagi cukup bagus untuk mencapai level itu.\”
Pria berusia 33 itu pernah menjadi bagian dari generasi emas Belgia yang memuncaki peringkat FIFA selama beberapa tahun. Saat ini, di peringkat FIFA, Belgia berada di rangking enam–turun tiga tingkat.
\”Saya bisa menerima bahwa kami tak sebaik di tahun 2018. Saya adalah orang pertama yang melihatnya, tetapi ada hal lain yang tak bisa diterima,\” ujar pria yang membawa Belgia ke Semifinal Piala Dunia 2018 di Rusia itu.
Terlalu banyak di belakang
Dalam sesi wawancara tersebut setelah dicecar, De Bruyne mengisyaratkan salah satu masalah di skuad Belgia saat ini.
\”Kami terlalu banyak di belakang. Jika Anda tetap dengan enam pemain di belakang, tidak ada hubungannya. Begitulah adanya. Ini bukan tentang transisi, tetapi tentang orang-orang yang tidak melakukan tugas mereka,\” kata dia.

Terpisah, Pelatih Timnas Belgia, Domenico Tedesco mengaku memahami kemarahan De Bruyne. Pelatih asal Italia itu mengaku paham, apalagi dengan latar belakang De Bruyne sebagai seorang bintang yang sering menjuarai kompetisi bersama timnya.
\”Dia adalah kapten kami dan memiliki mentalitas kemenangan yang besar, jadi dia juga bisa bereaksi secara emosional,\” kata Tedesco.
Dalam laga melawan Prancis, Belgia kebobolan dua gol karena aksi Randal Kolo Muani (29\’) dan Ousmane Dembele (57\’). 
Kekalahan itu membuat Belgia berada di bawah Prancis dan Italia pada klasemen League A Group 2 Nations League.12 Atlet dan Ofisial IKN Perdana Ikut Defile Pembukaan PON 2024

By admin