Pemain Timnas Indonesia Marc Klok mengenang jalan panjang proses naturalisasi. Langkah itu ia lakukan demi bisa memperkuat tim nasional di negara leluhurnya.
Lahir dan besar di Belanda, Klok memilih sepak bola sebagai titian hidupnya. Jebolan akademi Utrecht itu malang melintang di benua Biru. Ia pernah merumput di Skotlandia, Inggris, hingga Bulgaria sebelum berlabuh di Indonesia.
Klok menapak jejak pertama di sepak bola Indonesia bersama PSM Makassar pada 2017 lalu. Ia jadi salah satu pemain paling penting bagi tim Juku Eja selama tiga tahun.Pilihan RedaksiTiket Timnas Indonesia vs Vietnam di GBK Habis TerjualDonny Kesuma, Peraih Medali Emas SEA Games MeninggalPelatih Vietnam Marah di Jumpa Pers Gara-gara WartawanTak butuh waktu lama bagi Klok untuk cinta terhadap Indonesia. Ia memulai proses naturalisasinya pada 2019 namun baru rampung pada 2020.
Saat menjajaki proses naturalisasi, Klok tidak memenuhi persyaratan karena baru tinggal di Indonesia selama dua tahun dari minimal lima tahun. Selain itu, ia juga belum bisa membuktikan garis keturunan Indonesia dari leluhurnya.ADVERTISEMENT.para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Barulah setelah ditelusuri, Klok bisa membuktikan bahwa pemain kelahiran Amsterdam itu memiliki kakek buyut dari Makassar, Sulawesi Selatan.
\”Tiba-tiba ayah saya menelepon dan memberi kabar bahwa ada dokumen yang membuktikan kakek buyut saya dari Indonesia. Sebelumnya saya mencari-cari bukti di perpustakaan lokal dan menggali informasi dari catatan lama dari tahun 1820. Mencari informasi dari zaman itu sangat sulit,\” kata Klok dikutip dari situs FIFA.
Klok kemudian dipanggil Timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2021 di Vietnam pada Mei 2022. Kala itu dirinya membela Timnas Indonesia U-23. Ia diizinkan main meski sudah berusia 29 tahun karena panitia mengizinkan pemain senior untuk tampil.
Kemudian panggilan di level senior pun datang. Klok mencatat debut untuk Timnas Indonesia di laga persahabatan kontra Bangladesh pada Juni 2022 lalu. Ia menjadi salah satu pilihan utama Shin Tae Yong di skuad Garuda hingga saat ini.
\”Sebelumnya saya hanya datang ke Indonesia ketika liburan dan tidak pernah bermimpi untuk bermain di sini atau mewakili negara. Tapi itu berubah setelah saya mendapat sambutan hangat dan performa yang bagus,\” ujarnya.
\”Meski saya tidak pernah menyangka akan berakhir seperti ini, saya bersyukur. Saya belajar bahasa [Indonesia] dan itu mengubah hidup saya,\” ia menambahkan.
Di satu sisi, Klok merupakan salah satu pemain naturalisasi di awal era kepelatihan Shin Tae Yong. Kehadirannya pun masih dibutuhkan oleh juru taktik asal Korea Selatan tersebut.
\”Saya adalah salah satu yang pertama. Sekarang kami punya banyak pemain dari berbagai latarbelakang di skuad. Kami berbicara bahasa Belanda atau Inggris sebanyak yang kami bicara bahasa Indonesia. Dengan banyaknya pemain dari klub dan liga besar, tentu tekanan semakin tinggi,\” ucapnya.
Saat ini Klok sudah mencatat 19 penampilan di Timnas Indonesia senior dan enam kaps di Timnas U-23. Dari jumlah itu, ia menyumbang empat gol dan beberapa kali dipercaya sebagai kapten tim.