Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera menyerukan agar pemain AS Monaco Mohamed Camara disanksi berat karena menutupi pesan dukungan untuk LGBTQ.
Camara menutupi pesan anti-homophobia yang terletak di bagian depan jersey tim saat Monaco menang telak 4-0 atas Nantes pada pekan terakhir Liga Prancis, Senin (20/5) dini hari WIB.
Camara menutupi pesan itu dengan menggunakan plester berwarna putih. Gelandang asal Mali itu bahkan menolak untuk mengikuti sesi foto bersama rekan setim di depan spanduk berisi pesan anti-homophbia.Pilihan RedaksiVenezia Menang, Jay Idzes Ribut sampai Dipisahkan dan Kena KartuHasil Drawing Piala AFF 2024: Indonesia Segrup VietnamJumpa Indonesia, Media Vietnam Sebut Grup Neraka di Piala AFF 2024\”Itu perilaku yang tidak bisa diterima. Saya punya kesempatan untuk memberitahu LFP apa yang saya pikirkan mengenai hal itu tadi malam. Dan perilaku seperti itu harus dikenakan sanksi berat terhadap pemain dan klub yang membiarkan hal itu terjadi,\” ucapnya kepada stasiun radio RTL seperti dilansir dari The Guardian.
Pelatih Monaco, Adi Hutter juga memberikan respons terkait aksi yang dilakukan oleh Camara. Pelatih berusia 54 itu mengatakan tindakan anak asuhnya datang dari inisiatif pribadi.ADVERTISEMENT.para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa kami, sebagai klub, mendukung kegiatan yang dilakukan oleh liga. Untuk aksinya [Camara], ini adalah inisiatif pribadi. Akan ada diskusi internal dengannya mengenai situasi ini,\” katanya.
Sementara itu, Menteri Kesetaraan Prancis Aurore Berge mengutuk aksi yang dilakukan oleh Camara. Berge pun berharap ada sanksi tegas dijatuhkan kepada Camara.
\”Homofobia bukanlah sebuah opini, itu sebuah kejahatan. Dan homophobia bisa membunuh. Harus ada hukuman tegas bagi Mohamed Camara.\”