Kim Yeon Koung alias Ratu Voli Korea sudah berusaha keras di laga final untuk merasakan kembali gelar Liga Voli Korea. Namun Pink Spiders masih tak berdaya di dua laga awal final Liga Voli Korea.
Kim Yeon Koung terakhir kali merasakan gelar juara Liga Voli Korea pada 2009. Setelah momen itu, dia bertualang ke berbagai negara mulai dari Jepang, Turki, dan China. Ratu Voli Korea baru kembali memperkuat Pink Spiders pada 2020.
Dalam kepulangannya ke Korea, Kim Yeon Koung dua kali membawa Pink Spiders ke babak final. Namun Pink Spiders selalu kalah di dua laga tersebut.Pilihan RedaksiHasil Liga Inggris: Drama di Injury Time, MU Ditahan Brentford 1-1Netizen Murka kepada Desainer Jersey Timnas, Boikot Erspo MenggemaPink Spiders Dua Kali Kena Comeback Hillstate di Final Liga KoreaKini di kesempatan ketiga, Kim Yeon Koung kembali berada dalam posisi terdesak. Pink Spiders sedang tertinggal 0-2. Padahal dari segi penampilan, Kim Yeon Koung terbilang tampil impresif.ADVERTISEMENT.para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Pada laga kedua, Kim Yeon Koung menyumbang 28 poin. Catatan itu jelas merupakan catatan yang impresif. Kim Yeon Koung bukan hanya aktif saat menyerang melainkan juga sibuk untuk mati-matian melakukan defense.
Kondisi tertinggal 0-2 ini jelas jadi momen yang menyakitkan bagi Pink Spiders. Pasalnya dalam sejarah Liga Voli Korea, ada enam tim yang sudah memegang keunggulan 2-0 dalam laga final. Dari enam tim tersebut, lima di antaranya berhasil jadi juara.

Ironisnya, satu-satunya tim yang tidak mampu jadi juara setelah unggul 2-0 di laga final adalah Pink Spiders. Hal itu terjadi pada musim lalu saat mereka menghadapi Hi Pass.
Satu tantangan lain adalah soal ketahanan fisik. Pink Spiders harus menghadapi kondisi fisik yang terkuras seiring laga-laga berat yang dimainkan. Sebelum duel lawan Hillstate, mereka sudah bertarung tiga kali dengan Red Sparks.
Hal itu berbeda dengan Hillstate yang dalam kondisi lebih bugar. Hillstate langsung lolos ke final karena berstatus sebagai tim peringkat satu babak reguler. Alhasil, Hillstate bisa punya waktu lebih banyak untuk recovery dan bersiap menghadapi laga final.

By admin