Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga merespons banyaknya penonton \’siluman\’ atau masuk tanpa tiket pada laga Timnas Indonesia vs Australia.
Dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berakhir imbang 0-0 itu, utamanya di babak kedua, jumlah penonton melebihi kapasitas. Banyak yang tidak dapat tempat duduk.
\”Kami sejak tadi malam sudah mengidentifikasi hal ini, dan kami sedang melakukan investigasi apakah ada \’orang dalam\’ atau siapapun yang melakukan hal ini.\”Pilihan RedaksiTak Ikut Bus Timnas Indonesia, Maarten Paes Langsung Balik ke ASPelatih Australia Graham Arnold Terkesima Atmosfer GBK\”Tapi yang sudah pasti, akan dilakukan perombakan total terhadap manajemen keamanan untuk masuk ke dalam stadion,\” kata Arya dalam rilis tertulis pada Rabu (11/9) siang.
Ke depannya, kata Arya, PSSI akan menerapkan manajemen keamanan yang lebih profesional. Itu akan dilakukan dalam laga kandang selanjutnya pada November.
\”Perubahan total manajemen keamanan masuk ke stadion akan melibatkan pihak-pihak yang sudah profesional dalam melakukan crowd management,\” kata Arya.
\”Hal ini akan dilakukan pada saat kita kembali jadi tuan rumah pada bulan November,\” ujarnya untuk laga melawan Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sejatinya alur memasuki stadion berjalan lancar sebelum pertandingan. Tidak tampak penumpukan yang begitu berarti. Penonton juga bisa masuk dengan tertib ke tribune.
Namun, mulai ada penumpukan penonton begitu pertandingan berjalan sekitar 10 menit. Pintu-pintu masuk ke dalam tribune dipenuhi suporter yang tidak dapat tempat duduk.
Suasana makin padat selepas jeda babak pertama. Pasalnya ada sejumlah suporter yang berhasil menembus ring ketiga pengamanan atau masuk ring kedua stadion.
Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah suporter mempertontonkan perilaku tidak tertib. Beberapa di antaranya merokok sambil mencari tempat duduk kosong saat pertandingan berjalan.