Tak ada negosiasi dalam pertandingan sepak bola. Menang. Itu tujuan utama. Dan, menang di Stadion Utama Gelora Bung Karno tak boleh ditawar Timnas Indonesia.
Irak boleh saja besar kepala. Indonesia sudah dilumat dua kali: di leg pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2023 (2024), tapi kekalahan ketiga tak sepantasnya terjadi di rumah sendiri.
Selama era kepelatihan Shin Tae Yong di Timnas Indonesia, hanya ada satu tim yang pernah menang di GBK: Argentina. Rasanya wajar kalah dari Lionel Messi dan kawan-kawan yang baru juara dunia.Pilihan RedaksiJelang Indonesia vs Irak, Casas Akui Tolak Latih Korea SelatanFormasi Mengerikan Timnas Indonesia Usai Verdonk Resmi WNIShaun Evans Jadi Wasit Indonesia vs Irak di GBKAdapun Irak bukan siapa-siapa. Mereka bukan jagoan Asia. Dalam peringkat FIFA, Irak hanya negara ketujuh terbaik Asia. Singa Mesopotamia bukan tim yang perlu ditakuti.ADVERTISEMENT.para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Tahun ini, Irak sudah tumbang dua kali. Tim asuhan Jesus Casas ini takluk dari Yordania dan Korea Selatan. Karenanya Indonesia punya potensi memberikan kekalahan ketiga di tahun ini.
Apa modal Indonesia? Semangat saja jelas tak cukup. Namun semangat juang tinggi bisa menjadi modal awal. Satu hati seluruh elemen Timnas Indonesia, bisa membuat Irak gentar.
Tak sah jika hanya Shin yang ingin menang. Tidak elok pula kalau cuma pemain yang berusaha mencipta kejayaan. Semua, termasuk PSSI dan suporter, baiknya satu cita.
Keraguan bahwa Irak bisa menang di GBK, sebaiknya dibuang jauh. Langkah kolektif; menekan psikologi dari PSSI; meneror mentalitas dari tribune; dan menghujam di lapangan, berkolaborasi.
Sepak bola, kiranya perlu diluruskan, bukan tentang \’bintang\’ yang diteriaki saat memegang bola seperti saat laga melawan Tanzania, bukan pula soal individu yang menggendong tim.
Satu stadion, utamanya, dan satu bangsa, khususnya, memberikan tekanan ke Irak. Negara Timur Tengah ini tak boleh bersenang-senang di GBK, seperti sedang main di taman.
Jalan sunyi, sebagai gambaran perjuangan individu di dalam pertandingan sepak bola, tak pantas terjadi. Ini saatnya memberikan perlawanan tegas, Irak kudu tertunduk.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>