Toyota Kijang Innova, salah satu mobil bekas paling diburu masyarakat yang bisa jadi andalan buat mudik tahun ini, menyimpan penyakit kawakan yang perlu dipahami pembeli. Mengetahui informasi ini bisa jadi ilmu berguna untuk memastikan harga beli serta biaya dan cara perawatannya.
Meski dikenal bandel alias awet pemakaian, Innova memiliki masalah yang kerap muncul di varian diesel maupun bensin.Berburu Toyota Kijang Innova Bekas Rp200 Jutaan untuk Mudik LebaranCaca, teknisi dari bengkel Auto Mekanika Bintaro di Tangerang, menjelaskan merawat Innova sebenarnya mudah, asal mau memahami komponen mana saja yang sering jadi biang masalah dan cara menyelesaikannya.
\”Innova tuh mobil badak sebenarnya, cuma ya namanya mobil pasti ada saja masalahnya, karena stigmanya Innova awet jadi banyak yang enggak sadar terus menganggap kalau Innova enggak bakal ada penyakit,\” ucap Caca saat ditemui pada Senin (25/3).ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Berikut setidaknya lima penyakit umum Innova produksi 2015 hingga Innova Reborn 2020 menurut penjelasan Caca:
1. Mesin pincang
Mesin pincang atau brebet sering terjadi pada varian diesel saat kondisi idle. Ini terjadi karena kerusakan pada filter bahan bakar yang tersumbat atau injector rusak karena penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai.
Solusinya mengganti filter bahan bakar dan menyervis injector. Caca juga mengatakan hindari mengisi mesin diesel Innova menggunakan Biosolar dan sebaiknya memilih kualitas bahan bakar yang lebih baik.
2. Nozzle turbo tersumbat
Innova yang menggunakan mesin diesel 2GD-FTV 2.400 cc dilengkapi Variable Nozzle Turbo (VNT), fungsinya untuk mengoptimalkan tekanan udara dan mengurangi gejala turbo lag.
Komponen nozzle dikatakan Caca bisa bermasalah seperti tersumbat hingga komponen turbo tidak bisa mendapatkan pasokan udara optimal. Efek hal ini menyebabkan tenaga mesin tidak responsif.
Nozzle dapat diservis dengan cara dibersihkan, tapi perlu diganti jika penyumbatannya sudah parah.
3. Cover timing chain rusak
Komponen cover timing chain pada Innova bisa rusak karena usia pemakaian atau luput perawatan, terutama pada bagian sealer.
Dampaknya bisa membuat oli rembes keluar dari celah cover timing chain dan akan semakin deras karena tekanan kompresi. Jika terlalu lama dibiarkan volume oli bakal berkurang dan bikin kerja mesin berat.
Buat mengeceknya Anda bisa melihat kebocoran ini dari kolong mobil dan segera lakukan penggantian seal cover timing chain sebelum kebocoran makin parah.Daftar SUV di Bawah Rp150 juta untuk Mudik Lebaran 20244. Transmisi terasa kasar
Caca menjelaskan transmisi kasar sering ditemui di generasi Innova Reborn dan dirasakan ketika menggunakan mode power. Biasanya hal ini terjadi setelah 5 tahun pemakaian. Sebaiknya oli transmisi diganti setiap 40.000 kilometer atau lebih cepat.
5. Shockbreaker depan rusak
Biasanya kerusakan pada shockbreaker depan disebabkan batang shockbreaker yang relatif kecil untuk ukuran bodi Innova.
\”Biasanya sering kejadian di 50.000 kilometer ke atas karena batang shock-nya yang ukurannya kecil untuk bebannya, jadi dia umurnya enggak bisa sepanjang rival -rivalnya,\” jelas Caca.