Ratusan kendaraan hasil kejahatan di gudang TNI merupakan buah penadahan dari debitur leasing yang tak bayar cicilan, menurut keterangan kepolisian. Sang penadah, yang bekerja sama dengan prajurit TNI, menyelundupkannya ke Timor Leste.
Polda Metro Jaya dan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) mengungkap kasus ini melibatkan lima tersangka, tiga anggota TNI, yaitu Mayor BP, Kopda AS dan Praka J, serta dua orang warga sipil MY dan El.Duduk Perkara Sindikat Curanmor Libatkan Anggota TNI AD di SidoarjoMY dikatakan sebagai pengepul kendaraan, sedangkan El juga pengepul sekaligus orang yang membiayai pengiriman ke Timor Leste.
Sebelum dikirim kendaraan itu ditampung di gudang milik Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad), Sidoarjo, Jawa Timur. Kendaraan itu, yang kini sudah disita, rata-rata tak dilengkapi STNK atau BPKB.

ADVERTISEMENT Berdasarkan hasil barang bukti di gudang Pusziad, terdapat 214 kendaraan roda dua dan 46 kendaraan roda empat.
Bukan cuma hasil kejahatan fidusia, para pelaku membeli kendaraan-kendaraan itu dari hasil pencurian dan penggelapan. Kebanyakan didapat dari wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Harga kendaraan roda dua rata-rata dibeli Rp8 juta – Rp10 juta per unit lantas dijual ke Timor Leste dengan estimasi Rp15 juta hingga Rp20 juta.
Sedangkan kendaraan roda empat dibeli Rp60 juta – Rp120 juta lalu dijual Rp100 juta sampai Rp200 juta.Ratusan Motor Curian di Gudang TNI, Diduga Selundupan ke Timor LestePengiriman kendaraan ke Timor Leste dikatakan melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Di Timor Leste sudah ada penadah, termasuk empat warga setempat, yang dikatakan dikenal tersangka melalui Facebook.
Pengiriman ke Timor Leste diungkap dilakukan satu atau dua bulan sekali tergantung kendaraan yang sudah ditampung.
Penghasilan para tersangka setiap bulan diperkirakan Rp400 juta dengan estimasi per tahun Rp3 miliar sampai Rp4 miliar.

By admin