Saya mendapat kesempatan menjajal mobil listrik BYD Dolphin varian tertinggi, Premium, sebelum dijual di Indonesia. Mobil listrik ini cukup menjanjikan usai dibawa sat set melintasi dua provinsi, Jakarta dan Jawa Barat.
Rute yang disediakan BYD yaitu dimulai dari Tebet, Jakarta Selatan menuju Kota Bogor dan selesai di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Senin (22/1) pagi.Penjualan Disalip BYD, Tesla Siapkan Mobil Listrik MurahCatatan yang saya dapat Dolphin menghabiskan daya 49 persen untuk menempuh total jarak 157 kilometer.
Kondisi cuaca saat memulai uji coba Dolphin sekira 31 derajat celcius pada pukul 11.00 WIB. Mobil dengan kapasitas empat penumpang itu ditunggangi dua penumpang saat pengujian.

ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Jalur yang ditempuh tak seluruhnya melintasi jalan bebas hambatan alias tol, melainkan melalui jalan arteri yang terbilang padat merayap.
Di jalan arteri, mobil hanya dipacu sekitar 30-50 kilometer per jam. Itu pun banyak momen berhenti karena terhambat lampu merah mau pun padatnya badan jalan di beberapa titik sebelum memasuki tol Cawang, Jakarta Timur.
Ada tiga mode berkendara di Dolphin, yaitu Eco, Normal dan Sport. Saat pengujian di jalan raya hanya menggunakan mode normal.
Pengujian BYD Dolphin mulai masuk ke jalan tol Jagorawi mengarah ke Kota Bogor. Saya langsung mengubah mode berkendara ke Sport untuk merasakan hentakan motor listrik yang terbenam di mobil ini.
Hasilnya, kecepatan terbilang instan di mode Sport dan ketika kecepatan di atas 130 kilometer per jam pun tak terasa limbung saat dikendarai. Suspensi terbilang nyaman saat menemui jalan bergelombang atau berlubang.
Posisi berkendara terbilang nyaman, ditopang balutan pelapis kulit sintetis di hampir seluruh jok.
Namun sayang, unit yang saya uji tak dilapisi kaca film yang baik sehingga kabin terasa panas meskipun blower AC sudah dihidupkan pada speed 4 dengan suhu 18 derajat celcius.
Pada kursi kemudi dan sebelahnya dimodali pendingin dan penghangat. Saat sempat mencobanya, pengalaman berkendara pun seketika menyenangkan karena seolah kursi baris depan dimanjakan penyejuk di bagian bokong dan punggung.
Namun demikian, pada saat fitur penyejuk kursi digunakan sekitar 5 menit, mendadak AC di kabin tak menghembuskan rasa sejuk, seolah dingin dialihkan ke kursi alih-alih untuk penumpang.
Akhirnya fitur itu pun segera diakhiri agar kabin tak berubah menjadi \’oven berjalan\’ bagi para penumpang dan pengemudi.5 Hari Meluncur, 300 Orang Diklaim Tertarik Beli Mobil Listrik BYDMobil ini saya catat hanya memakan daya baterai 49 persen untuk menempuh perjalanan 157 kilometer dengan kombinasi mode berkendara sport dan normal serta AC dan sistem hiburan hidup.
Menurut saya konsumsi daya ini tak terbilang irit dengan gaya mengemudi yang saya lakukan, yaitu beberapa kali menggeber sampai di atas 100 kilometer per jam.
Catatannya adalah BYD mengklaim Dolphin tipe Premium punya daya jelajah maksimum 490 kilometer. Namun menurut pengalaman saya setengah kapasitas baterai sudah terpakai meski belum menempuh jarak 200 kilometer.
Kendati demikian boleh jadi mobil ini cocok mendapat label \’bukan mobil kaleng-kaleng\’ dari sisi fitur, konstruksi bahan interior maupun eksterior hingga kenyamanan berkendara.
Sejauh ini BYD belum menjual Dolphin, harganya juga belum diungkap resmi. Namun jika melihat penjualan di Thailand, mobil ini dijual mulai 699.999 Bath atau sekitar Rp293 juta.

By admin