Pakar kesehatan masyarakat (epidemiolog) meminta pemerintah segera memacu ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai batas emisi Euro 4 untuk menekan paparan polusi udara.
Saat ini BBM bensin dari Pertamina yang menganut Euro 4 hanya Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95. Sedangkan Pertamax dan BBM subsidi Pertalite tak sesuai Euro 4 sebab spesifikasinya mengacu ke Euro 2.Alasan Pertalite dan Pertamax Tak Cocok Dipakai di Mobil BaruEpidemiolog dari Universitas Indonesia Budi Haryanto menjelaskan peralihan lebih banyak ke BBM jenis Euro 4 bisa menekan polusi udara 45-55 persen. Hal itu dinilai dari penurunan kandungan partikel udara PM2,5.
\”Setiap peningkatan 10 kubik PM 2,5 maka berhubungan dengan peningkatan pneumonia. Kalau dibiarkan polusi udara meningkat tanpa ada upaya yang cepat, kalau kita serang dulu kualitas bahan bakar jadi Euro 4 maka ketika diterapkan katakan 45-55 persen polusi udara tertangani,\” kata dia dalam webinar, Rabu (11/9).
Pneumonia, peradangan paru-paru karena infeksi di saluran pernapasan bawah, merupakan salah satu penyakit yang disebabkan polusi udara dan tergolong salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.
Budi menilai jika pemerintah segera memperbanyak pilihan jenis BBM Euro 4 maka polutan Nitrogen Oxide (NOx) dan PM2,5 menurun sehingga berpotensi menurunkan penyakit berkaitan polusi udara dan ujungnya mengurangi biaya masyarakat untuk pengobatan.
\”Kalau pemerintah memberikan dengan Euro 4, banyak yang didapatkan baik dari sisi pengobatan dan polusi udara,\” tururnya.
Ia beserta tim peneliti sudah melakukan studi terkait penerapan BBM Euro 4 ini. Jika BBM Euro 4 diterapkan ke 10 persen populasi kendaraan pada 2024, maka di tahun 2025 akan terjadi penurunan polusi sebanyak 20 persen sekaligus berdampak pada penurunan Pneumonia sebanyak 8,4 persen.
Kemudian jika dengan skema penerapan bertahap, misalnya 60 persen pada 2026 dan 100 persen pada 2028, maka akan ada penurunan polusi udara sebanyak 32 persen di akhir 2028.Gaikindo Usul Lubang Tangki Mobil Diubah Jelang Pembatasan PertaliteMobil bensin Euro 4
Sebagai perbandingan, sejumlah negara di Eropa, Amerika dan Asia sudah menerapkan teknologi Euro 4 pada kendaraan bermotor, termasuk Thailand, India dan Malaysia pada 2014, Vietnam pada 2017, China pada 2012.
Di Indonesia sendiri pemerintah sudah mewajibkan kendaraan bermesin bensin Euro 4 sejak 2018. Namun pilihan BBM bensinnya masih terbatas dan harganya mahal.
Peraturan terhadap implementasi Euro 4 di Indonesia tertuang di Peraturan Menteri (Permen) LHK No. 20/Setjen/Kum.1/3/2017 tanggal 10 Maret 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.
Implementasi Euro 4 dalam aturan tersebut diberlakukan mulai September 2018 untuk bensin, sementara untuk yang diesel diberlakukan April 2022.
Kendati sejumlah produsen sudah siap dengan regulasi itu, implementasi Euro 4 masih terkendala ketersediaan bahan bakar pendukung yang masih terbatas.
Di Indonesia BBM bensin dengan spesifikasi sesuai Euro 4 di antaranya Pertamax Turbo RON 98, yang dijual dengan harga Rp14.475 per liter. Pertamax Turbo punya kandungan sulfur maksimal 50 ppm.
Pertalite tak sesuai Euro 4 karena menggunakan RON 90 dan sulfur maksimal 500 ppm. Pertamax sebenarnya memenuhi syarat dengan RON 92 tetapi kadar sulfurnya tidak sebab maksimal 500 ppm.
Menurut Permen LHK Nomor 20 Tahun 2017, BBM yang masuk dalam Euro 4 yaitu memiliki RON minimal 91, bebas timbal dan kandungan sulfurnya maksimum 50 ppm.