Seorang pemilik LCGC Daihatsu Ayla mengamuk ke petugas SPBU karena salah isi BBM. Berdasarkan narasi video viral di media sosial, pengemudi meminta diisi Pertamax namun malah diisi Pertalite.
Tak terima salah bensin, sang pemilik langsung memarahi dan terlibat cekcok dengan petugas. Dari video tersebut tak terdengar percakapan keduanya, walau begitu sang pemilik terlihat menunjuk-nunjuk dan mengeluarkan suara nada tinggi.
Video sepanjang 1 menit 50 detik itu juga memperlihatkan pelanggan dan petugas SPBU lainnya sempat mencoba melerai konflik ini namun tak dipedulikan keduanya.
Cekcok berakhir usai petugas salah isi BBM menjauh dan banyak orang yang antreannya tersendat mulai ngomel dan meneriaki.Kartu Khusus Beli Pertalite, Mobil di Atas 1.400 Cc Dibatasi 15 LiterADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Apa Bensin LCGC?
LCGC merupakan mobil yang didesain mengikuti aturan pemerintah. LCGC seharusnya diisi bensin RON 92 setara Pertamax, bukan Pertalite yang merupakan BBM subsidi dengan RON 90.
Ketentuan teknis ini sudah diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2013 tentang \’Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau\’.
Pada Pasal 2 ayat 1 ditentukan konsumsi BBM LCGC 980 cc – 1.200 cc minimal 20 km per liter. Lalu pada Pasal 2 ayat 2 diatur efisiensi itu dicapai menggunakan spesifikasi BBM minimal RON 92.
Kemudian penggunaan BBM RON 92 juga ditetapkan dalam petunjuk teknis LCGC di Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Nomor 29 Tahun 2014.
Pada Bab IIIA soal Penandaan diatur informasi penggunaan BBM wajib dicantumkan pada penutup tangki BBM bagian dalam dan pojok kanan bawah kaca belakangserta di buku manual.
Kemudian ditetapkan pula informasi itu bertuliskan \’Gunakan bahan bakar minimal Octane Number 92\’ menggunakan stiker permanen.
Sejak aturan LCGC terbit pada 2013 berbagai model telah meluncur dalam program ini yaitu Datsun GO dan GO+, Suzuki Karimun, Honda Brio, Toyota Agya dan Calya, serta Daihatsu Ayla dan Sigra.
Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai pada LCGC bisa menyebabkan kerusakan seperti dijelaskan Astra Daihatsu Motor, produsen empat model LCGC termasuk merek Toyota.
Dampak salah isi BBM, terutama ke pilihan kualitas lebih rendah, di antaranya mesin ngelitik, bahan bakar boros, sampai performa mobil tak maksimal.Pakar Jawab Soal Pertalite Campur Minyak Kayu Putih Buat Naikkan OktanSelain itu, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai pun bisa menyebabkan komponen di ruang bakar menjadi cepat rusak. Hal ini terjadi karena adanya pembakaran yang tidak sempurna serta adanya panas yang berlebihan.
Model LCGC memiliki kompresi mesin yang lumayan tinggi yaitu di atas 10:1 sehingga untuk membuat dapur pacunya bekerja optimal dan konsumsi bahan bakar efisien, pemilihan BBM harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan yaitu tidak boleh kurang dari RON 92.
Selain merusak, beberapa pabrikan mobil LCGC juga memberlakukan kebijakan tidak akan menerima klaim garansi jika terjadi kerusakan mesin akibat penggunaan bahan bakar dengan RON di bawah 92 melalui klaim garansi.