Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkap produsen otomotif asal Vietnam yang sudah masuk Indonesia, Vinfast, sedang mempertimbangkan investasi baru senilai US$100 juta (sekitar Rp1,58 triliun, kurs Rp15.893) khusus untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
\”Vinfast juga sudah berbicara dengan saya, tanya-tanya bagaimana kalo saya investasi kurang lebih US$100 juta untuk pembangunan infrastruktur SPKLU,\” kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (27/3).Spesifikasi Vinfast VF 5, Calon Mobil Listrik Semurah Wuling Air EVTak ada penjelasan lebih rinci soal investasi itu, namun Moeldoko mengatakan nilainya di luar investasi pabrik.
\”Iya di luar pabrik,\” katanya.
Vinfast sebelumnya sudah menjanjikan investasi US$1,2 miliar atau sekitar Rp19 triliun di Indonesia secara bertahap dimulai dari pembangunan pabrik mobil listrik berkapasitas 50 ribu unit per tahun. Investasi ini datang di tengah gempuran pendatang baru merek China seperti Jetour dan BAIC.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Vinfast sudah memperkenalkan diri ke publik di Indonesia International Motor Show (IIMS) pada Februari sambil membawa empat mobil listrik yakni VF 5, VF e34, VF 6 dan VF 7.Ribuan SPKLU Siap Fasilitasi Pemudik Kendaraan Listrik di IndonesiaSPKLU memiliki peranan penting buat menunjang populasi kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini, menurut pernyataan PLN, penyedia listrik satu-satunya di Indonesia, tersedia 1.124 SPKLU, 1.839 Stasiun Penggantian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 9.771 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
Jumlah itu dikatakan PLN masih kurang mengingat penjualan kendaraan listrik diproyeksi terus bertambah dari tahun ke tahun.