Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Astra Honda Motor (AHM) merespons mengenai wacana pemerintah menaikkan pajak bagi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM).
Executive Vice President Director AHM Thomas Wijaya berharap, jika wacana tersebut terealisasi, pemerintah dapat mempertimbangkan dampak yang dapat terjadi.
Dampak yang terjadi disebut dapat terasa oleh konsumen sepeda motor yang turut menggerakkan perekonomian RI.
\”Kita melihat konsumen sepeda motor ini bisa menggerakkan ekonomi kalau mereka produktif dan punya mobilitas yang baik ya,\” katanya ketika ditemui di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat (2/2/2024).
\”Kalau itu (kenaikan pajak kendaraan bermotor) terjadi, bisa berdampak bagi masyarakat atau konsumen yang menggerakkan ekonomi yang bermobilitas dengan sepeda motor,\” lanjutnya.
Ia pun berharap pemerintah mempertimbangkan kembali wacana tersebut agar tidak berdampak ke konsumen sepeda motor.
\”Kita harapkan kebijakan-kebijakan pemerintah itu mempertimbangkan hal demikian, sehingga tidak berdampak bagi konsumen,\” kata Thomas.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah berencana menaikkan pajak kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM).
Ini sebagai langkah menurunkan emisi, mengakselerasi adopsi kendaraan elektrifikasi, sekaligus mensubsidi angkutan LRT hingga kereta cepat.
\”Kita berpikir dan sedang menyiapkan untuk menaikkan pajak untuk sepeda motor non listrik, sehingga nanti itu bisa mensubsidi seperti LRT maupun kereta cepat, dengan demikian dalam konteks menurunkan emisi bisa tercapai,\” tutur Luhut dalam sambutannya saat Launching Brand BYD di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis (18/1/2024).
Beberapa hari setelah itu, Luhut mengatakan bahwa penerapannya masih sebatas wacana.
Menurut Luhut, usulan itu adalah sebagai solusi untuk memerangi polusi udara. Namun, dia bilang tak menutup kemungkinan ada solusi lain selain penetapan pajak BBM.
\”Ini baru wacana sangat awal. Tapi kita dengerin publik masukannya. Jadi maksudnya itu. Jadi jangan dibilang pikiran saya jahat. Enggak. kita nyari solusi yang terbaik,\” kata Luhut kepada wartawan di Kantor Kemenko Marves, Jumat (26/1/2024).
\”Kita ajak semua masyarakat, kalau dia pinter silahkan boleh datang ke saya,\” imbuh Luhut menegaskan.
Selain itu, Luhut juga menyampaikan bahwa usulan pajak BBM itu dilakukan agar masyarakat dapat beralih ke kendaraan listrik.
\”Salah satu yang kita pikir, gimana kalau kita naikin pajak untuk memaksa orang supaya pindah ke EV. Misalnya area ganjil-genap, nanti ada area untuk EV,\” jelas dia.