Pasar mobil bekas kian tumbuh di dalam negeri, bahkan ada pedagang yang menyatakan pada Juli lalu mendapatkan pertumbuhan 100 persen. Momentum ini merangsang sebagian pedagang bersatu dan berencana mendirikan pusat bursa mobil bekas baru.
Salah satunya bursa mobil bekas bernama Pusat Otomotif Indonesia (Poin) yang bakal didirikan di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Banten. Poin nantinya akan beroperasi seperti bursa mobil bekas di WTC Mangga Dua atau Kemayoran di Jakarta Pusat.GIIAS 2024
Modus Penipuan Mobkas Pajero Sport, Nomor Mesin-Rangka Tak AkurSalah satu pedagang mobil bekas yang juga shareholder Poin, Agustinus, menjelaskan penjualan mobil bekas di dalam negeri cenderung tumbuh. Di dealer miliknya dikatakan pertumbuhan pada Juli tembus 100 persen dibanding bulan sebelumnya.
\”Kalau di kami justru tumbuh, lebih dari 100 persen dari bulan Juni ke Juli,\” kata dia kepada wartawan, Rabu (21/8).
Ia menjelaskan hanya 40 persen konsumen membeli mobil bekas secara kredit dan 60 persen kontan. Padahal beberapa waktu lalu komposisi kredit mencapai 80 persen.
Hal itu dinilai Agustinus lantaran konsumen khawatir adanya kenaikan suku bunga, sehingga ketika konsumen yang punya dana langsung membeli secara kontan terlebih segmen mobil bekas di atas Rp1 miliar.
Poin berdiri di area seluas 2,6 hektare. Kawasan itu direncanakan menjadi tempat jual beli mobil baru hingga bekas, sampai penyewaan mobil. Area bisnis otomotif itu bakal segera beroperasi penuh secepatnya akhir tahun 2024 dengan 85 ruang pamer tersedia.
Nilai investasi yang digelontorkan untuk pengadaan kawasan Poin mencapai lebih dari Rp 100 miliar, namun untuk biaya pembangunan saja alias tidak termasuk harga tanah.Boleh Pakai Air Bekas AC buat Radiator?Sebelumnya, penelitian dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengungkap pasar mobil bekas kian ramai ketimbang mobil baru.
Peneliti senior dari LPEM FEB UI Riyanto menjelaskan pasar mobil bekas naik hampir tiga kali lipat dari 500 ribu unit pada 2013 menjadi 1,4 juta unit pada 2023.
\”Memang dari 2023 dibandingkan 2013 itu naik 3 kali lipat dari cuma 500.000 unit sekarang sudah 1,4 juta jadi ini pergeseran ke mobil bekas,\” kata dia di kantor Kementerian Perindustrian, Rabu (10/7).
Salah satu alasan peningkatan pasar mobil bekas karena menjadi pilihan masyarakat ketika peningkatan pendapatan per kapita di dalam negeri tak sebanding kenaikan harga mobil baru.
Berdasarkan riset pada responden yang sudah dilakukan, Riyanto, mengatakan 63 persen masyarakat di pulau Jawa membeli mobil bekas sepanjang 2023. Sementara di Sumatra tidak setinggi Jawa, namun pilihan mobil bekas dominan.