Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di jalan tol jumlahnya terbatas dan hanya ada di kawasan rest area. Para pemudik menggunakan mobil listrik diimbau menghitung efektivitas dengan mempertimbangkan maksimal istirahat di rest area maksimal cuma 30 menit.
Direktur Utama PT Jasa Marga Semarang Batang, Nasrullah, di Semarang, Jaea Tengah, Senin (25/3), mengatakan sebelum mudik sebaiknya dipertimbangkan lebih dulu ingin menggunakan mobil listrik atau konvensional.Bagaimana Nasib Mobil Listrik Mogok Terjebak Macet Mudik di Jalan Tol?Mengisi bahan bakar mobil konvensional hanya perlu sekitar beberapa menit, namun yang perlu jadi perhatian adalah tingkat kepadatan di rest area dan antrean di SPBU yang kemungkinan besar ramai saat mudik.
Sedangkan untuk mobil listrik pengecasan model standar di SPKLU kira-kira butuh waktu lebih dari satu jam, tetapi jika model fast charging bisa kurang dari itu. Mengingat jumlah titik pengecasan di SPKLU juga terbatas ada kemungkinan antrean memakan waktu sampai berjam-jam.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Nasrullah mengatakan di ruas jalan tol Semarang-Batang sepanjang 75 kilometer terdapat dua tempat istirahat yang terpasang SPKLU, yakni di KM 379A dari arah barat ke timur dan KM 389B di jalur timur ke barat.
Dia juga mengingatkan selama penyelenggaraan arus mudik dan balik lebaran 2024 ada aturan maksimal 30 menit berada di rest area. Hal ini bisa jadi dilema buat pengguna mobil listrik yang ingin ngecas di SPKLU.Indonesia Green Energy Forum
Modal Atur Mudik Mobil Listrik, Tiap 71 Km di Tol Trans Jawa Ada SPKLU\”Secara umum di rest area itu kami imbau supaya tidak lebih dari 30 menit, di rest area mana pun. Jadi mungkin bisa dipertimbangkan juga apakah akan menggunakan mobil listrik ataupun mobil dengan BBM konvensional. Nanti kondisinya di rest area sendiri juga tentunya kepadatannya akan jauh lebih tinggi dibandingkan lalu lintas normal,\” kata Nasrullah diberitakand detik.com.
\”Dengan jumlah SPKLU yang terbatas dan juga kepadatan yang ada itu agar sebelum melakukan perjalanan dipertimbangkan kembali. Apakah menggunakan mobil listrik atau mobil BBM konvensional,\” imbuhnya.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 6 April 2024, sedangkan arus balik pada 15 April 2024.