Asosiasi Industri Sepeda motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengungkap hingga saat ini populasi motor listrik di dalam negeri jumlahnya nyaris 75 ribu unit.
\”Sampai hari ini populasi sepeda motor listrik di Indonesia itu sudah mencapai 74.988 per bulan ini, dan ini merupakan peningkatan jumlah yang signifikan, melihat di tahun 2020 jumlahnya masih hanya ratusan unit,\” kata Sekretaris Aismoli Abdullah Alwi di Jakarta, Kamis (25/1), diberitakan Antara.Pajak Motor Bensin Naik Dinilai Bisa Picu Beralih ke Kendaraan ListrikAismoli adalah asosiasi yang menaungi produsen dan distributor motor listrik di Indonesia. Organisasi ini terbentuk pada 17 Januari 2022 dan sejauh ini anggotanya lebih dari 20 perusahaan termasuk merek Gesits, Selis, Volta, Viar, Keeway, Polytron dan U-Winfly.
Banyak model motor listrik dari anggota Aismoli telah mendapatkan subsidi pemerintah karena diproduksi lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen. Jadi setiap motor listrik subsidi bisa dibeli masyarakat dengan potongan harga Rp7 juta.

ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Alwi mengatakan pasar motor listrik di Indonesia besar dan sangat berpotensi menjadi salah satu pusat industri di dunia. Dia memprediksi Indonesia kan menjadi negara yang menjual motor listrik terbanyak nomor tiga pada 2030.
\”Di tahun 2030 penjualan sepeda motor listrik terbesar di dunia akan didapatkan oleh China, kedua India, dan ketiga oleh Indonesia. Untuk pasar sepeda motor listrik sendiri Indonesia akan menjadi Nomor 3 terbesar di dunia di tahun 2030, dan ini tidak hanya pasar, tapi peluang basis industri,\” ujar Alwi.
Peneliti dan Ekonom Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus mengungkap penggunaan motor di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di ASEAN, yakni satu unit per empat penduduk.
Menurut Ahmad peluang membuat masyarakat mengkonversi ke motor listrik sangat memungkinkan, selain strategis dari segi pasar dan bisnis industri.
Meski begitu Ahmad bilang keyakinan masyarakat pada motor listrik masih perlu dirangkul erat-erat. Keraguan ini dikatakan sebagai tantangan Indonesia yang punya agenda mencapai net zero emission pada 2060.Pemain Bertambah, Kuota Subsidi Motor Listrik 2024 Malah TurunDia juga mengingatkan kendati populasi motor listrik dalam beberapa tahun sudah meningkat pesat, angkanya masih jauh dari target pemerintah 13,5 juta unit pada 2030.
\”Terdapat tantangan yang saat sampai saat ini itu masih dirasakan, tidak hanya hal-hal yang bersifat teknis seperti infrastruktur secara keseluruhan, tapi persepsi masyarakat yang masih ragu terkait dengan nanti isi dayanya bagaimana, kemudian daya tahannya, purnajual, dan seterusnya,\” papar Ahmad.

By admin