Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjelaskan status pemanggilan kembali alias recall mobil Hyundai di Indonesia menanggapi keputusan prinsipal di Korea Selatan yang melakukannya pada ratusan ribu kendaraan listrik termasuk merek Kia.
Chief Marketing Officer HMID Budi Nur Mukmin mengatakan pihaknya belum mendapat kabar resmi dari Hyundai Motors Corporation (HMC) terkait recall ini.
\”Jadi kalau recall ini kan belum ada berita resmi kan, dari kita HMID Jadi intinya ditunggu saja karena kita juga lagi menunggu pemberitahuan resminya dari HMC,\” kata dia di Jakarta, Rabu (20/3).Chery Undang 300 Unit Omoda E5 ke Dealer, Bantah Ada RecallIa menjelaskan jika HMID sudah mendapatkan berita resmi, pihaknya berjanji akan memberikan pembaruan informasi kepada publik.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”Karena sampai sekarang kita belum menerima apakah di Indonesia itu sudah terkena atau sudah ada imbas ataupun itu termasuk dalam hal recall yang disampaikan tersebut juga belum ada,\” tuturnya.
Namun ia mengatakan produk Hyundai yang dijual di Indonesia sudah dilengkapi garansi yang jelas. Misalnya pada Ioniq 5 dan Ioniq 6 yang baru diperkenalkan di dalam negeri pada 2022.
Menurut Budi kedua mobil listrik itu dilindungi garansi selama delapan tahun.
Dikutip dari Reuters, Hyundai dan Kia melakukan recall sekitar 170.000 kendaraan listrik (EV) di Korea Selatan karena masalah perangkat lunak dalam sistem pengisian daya.
Hal itu dikonfirmasi kementerian transportasi Korea Selatan pada Kamis (14/3). Hyundai akan menarik kembali 113.916 kendaraan listrik di negara tersebut, yang berdampak pada lima model kendaraan listrik, termasuk seri Ioniq dan model Genesis. Sedangkan Kia akan menarik 56.016 unit EV.Yamaha Pastikan Aerox-R15 di Indonesia Tak Recall CCU Seperti MalaysiaKesalahan telah ditemukan pada perangkat lunak unit kontrol pengisian daya terintegrasi (ICCU) yang digunakan pada 170.000 kendaraan Hyundai dan Kia EV.
Kesalahan itu yang dapat mempersulit pengisian daya pada baterai bertegangan rendah, dan menyebabkan kemungkinan kendaraan berhenti saat mengemudi.
\”Hyundai Motor dan Kia akan mengambil tindakan cepat untuk mencegah ketidaknyamanan pelanggan dan akan terus memprioritaskan keselamatan pelanggan kami dan kendaraan mereka,\” kata Hyundai Motor Group dalam pernyataan resminya.