Toyota mempertahankan posisinya sebagai produsen mobil terlaris di dunia selama empat tahun berturut-turut pada 2023. Sepanjang 12 bulan tahun lalu Toyota mencatat penjualan 11,2 juta, memecahkan rekornya sendiri pada 2019.
Total angka penjualan Toyota itu meliputi penjualan mobil merek Toyota, Lexus, Daihatsu dan Hino. Pencapaian Toyota pada 2023 melampaui rekor sebelumnya yaitu 10,7 juta unit pada 2019, sebelum mereka menyalip Volkswagen AG.Dihantam Sederet Skandal, Cucu Pendiri Toyota Muncul dan Minta MaafVolkswagen AG sendiri pada 2023 berada di posisi kedua, yang mengalami peningkatan penjualan sebesar 12 persen menjadi 9,2 juta kendaraan.
Hyundai-Kia mempertahankan posisi ketiga dengan penjualan 7,3 juta unit, naik 6,7 persen dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Toyota mengaitkan kinerjanya yang kuat dengan permintaan tinggi di setiap wilayah serta kemampuan perusahaan mengatasi kekurangan semikonduktor.
Meski naik secara keseluruhan, pertumbuhan Daihatsu turun. Penjualan produsen truk dan bus Hino juga turun hampir 10 persen, menurut laporan Paultan.
Toyota mengalami peningkatan penjualan model hibrida sebesar 31,4 persen menjadi 3,4 juta unit tahun lalu. Walau begitu performa mobil elektrifikasinya masih tertinggal dibandingkan kompetitor.
Pada 2023 Toyota hanya menjual 104.018 kendaraan listrik, jauh di bawah 1,81 juta kendaraan yang dijual oleh Tesla dan 1,57 juta unit BYD.
Kabar baik penjualan ini diumumkan Toyota pada Selasa (30/1), ketika perusahaan sedang dilanda gejolak skandal Daihatsu atas regulasi uji tipe kendaraan di Jepang. Skandal itu meliputi mobil-mobil diesel Toyota dan Hino.
Skandal ini sudah berujung penghentian produksi hingga pertengahan Februari dan diperkirakan tidak akan memperbaiki keadaan tahun 2024.Skandal Mesin Diesel, Toyota Klaim Mobil di Indonesia Tetap AmanCEO Toyota Koji Sato mengatakan pada 2025, perusahaan berencana memiliki versi elektrifikasi untuk setiap model Toyota dan Lexus secara global, dan menargetkan menjual 1,5 juta kendaraan listrik setiap tahunnya pada 2026 dan menjadi 3,5 juta unit pada tahun 2030.
Mereka berharap kembali menduduki puncak penjualan pada tahun ini, perusahaan harus menghindari masalah lebih lanjut seperti yang baru-baru ini terjadi yang melibatkan mesin dieselnya.
Awal pekan ini, perusahaan mengatakan pihaknya menangguhkan pengiriman 10 model yang menggunakan mesin terkait dengan penyimpangan pengujian di perusahaan afiliasi Toyota Industries Corporation (TICO).
TICO adalah pabrik yang memproduksi mesin diesel untuk perusahaan tersebut. Perusahaan mengatakan penangguhan pengiriman akan berdampak pada sekitar 36.500 kendaraan Toyota yang diproduksi setiap bulannya.