Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta industri otomotif Indonesia untuk memproduksi truk tambang batu bara dan nikel yang sesuai dengan kondisi tambang di dalam negeri untuk menekan peredaran truk tambang impor.
Menperin Agus mengatakan para pelaku industri bisa memulai hal tersebut dengan membuat rincian perakitan (assembly) yang memiliki spesifikasi sesuai dengan kondisi pertambangan di Indonesia dan mementingkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
\”Kami dorong industri dalam negeri untuk segera menyiapkan produk truk-truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang. Kami meminta mereka paling tidak bikin assembly line aja dulu,\” kata di Jakarta, Senin (12/2) disitat dari Antara.Sopir Ngantuk Penyebab Kecelakaan, Truk Bakal Dipasang Kamera DeteksiMenurutnya, alasan pihaknya mendorong produksi truk tambang yang memiliki spesifikasi yang mumpuni, dikarenakan sektor tersebut terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya.

ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Ia menilai kebutuhan sumber daya alam yang diperoleh dari pertambangan cukup besar, sehingga alat yang digunakan harus sesuai dan juga buatan dalam negeri.
\”Ada nilai TKDN-nya, karena kebutuhan yang sudah disampaikan besar sekali. Batu bara tumbuh, komoditas lain di mineral juga tumbuh. Saya juga sepakat itu harus agar industri kita siap,\” ujarnya.Gaikindo Respons Ekspor Kendaraan Komersial RendahAdapun berdasarkan data Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) pada 2023 mencatat bahwa produksi alat berat di Indonesia mencapai 8.066 unit.
Sedangkan alat berat paling banyak diproduksi sepanjang 2022 dengan total sebanyak 8.826 unit. Sehingga secara tahunan (year on year) produksi alat berat turun sebanyak 8,61 persen.

By admin