Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana mengatakan Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Program (EVP), yang mengundang parlemen negara sahabat, merupakan kegiatan penting guna memperlihatkan transparansi dan akuntabilitas demokrasi.

Putumengatakan EVP merupakan hasil kesepakatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) atau Organisasi Parlemen ASEAN, bahwa setiap negara yang sedang melaksanakan pemilu perlu mengundang anggota AIPA untuk menjadi pemantaupemilu.

"Kita ingin menunjukkan kepada dunia mengenai transparansi demokrasi kita, mengenai akuntabilitas daripada demokrasi kita," kata Putu dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

DPR RI melalui BKSAP juga sering menghadiri kegiatan-kegiatan pemantauan pemilu di berbagai negara, seperti diUzbekistanhingga Kamboja. Menurut Putu, komitmen parlemen Indonesia dalam AIPA pun akan terus dilanjutkan.

"Dan akhirnya Indonesia bisa menjadi tuan rumah pada Pemilu 2024 ini,"kata anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Dia juga menegaskan bahwa EVP menjadi sangat penting untuk menunjukkan komitmen Indonesia yang terus mendorong agenda global, salah satunya yakni Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mengembangkan pembangunan berkelanjutan dalam hal demokrasi.

Putu mengatakan demokrasi menjadipenting untuk dikawal demi membangun indeks demokrasi yang baik. Dia menilai demokrasi di Indonesia pun merupakan salah satu yang sangat baik, bersama dengan Filipinadan Malaysia.

"Dan ini tentu pada ujungnya akan memberikan kesempatan dan juga memberikan kesejahteraan kepada rakyat," ujarnya.

Pada hari pemungutan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2), para pemantauyang terdiri berbagai delegasi parlemen negara sahabat dan tiga organisasi parlemen dunia akanmeninjau secara langsung proses pemungutan dan penghitungan suara diProvinsi Bali, yaknidi Desa Panglipuran, kawasan Jimbaran, dan kawasan Garuda Wisnu Kencana.

By admin