Berikut syarat dan tata cara melaksanakan iktikaf di bulan Ramadhan.
Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.
Dilansir laman resmi Muhammadiyah, iktikaf sangat dianjurkan dilaksanakan setiap waktu di bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir.
Sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW. “Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.” [Muttafaq ‘Alaih].
Dalam hadis lain disebutkan: “Bahwa Nabi SAW melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat.” [HR. Muslim].
Syarat-syarat iktikaf
Orang yang melaksanakan iktikaf beragama Islam
Orang yang melaksanakan iktikaf sudah baligh, baik laki-laki maupun perempuan
Iktikaf dilaksanakan di masjid, baik masjid jami’ maupun masjid biasa
Orang yang akan melaksanakan iktikaf hendaklah memiliki niat iktikaf
Orang yang beriktikaf tidak disyaratkan puasa. Artinya orang yang tidak berpuasa boleh melakukan iktikafTata cara iktikaf
1. Membaca Niat Itikaf
نويت الاعتكاف في هذا المسجد لله تعالى
Nawaitul i\’tikafa fii haadzal masjidi lillahi ta\’ala
Artinya: saya niat iktikaf di masjid ini karena Allah Ta’ala
2. Membaca dzikir.
3. Bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
4. Membaca Al-Quran
5. Salat sunah
6. Sedikit makan, minum, dan tidur agar lebih khusyuk.
7. Jaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat iktikaf.
Amalan-amalan saat iktikaf
Melaksanakan shalat sunah, seperti shalat tahiyatul masjid, shalat lail dan lain-lain
Membaca Alquran dan tadarus Alquran
Berdzikir dan berdoa
Membaca buku-buku agama
Durasi iktikaf
Terkait durasi iktikaf, di kalangan ulama berbeda pendapat.
Al-Hanafiyah berpendapat bahwa iktikaf dapat dilaksanakan pada waktu yang sebentar tapi tidak ditentukan batasan lamanya.