Seorang pegawai di salah satu restoran di Pekanbaru, Riau melaporkan dua koki restoran tempat dia bekerja dengan tuduhan penganiayaan ke polisi.
Pegawai berinisial FD (21) itu melaporkan DK dan EM yang memukulinya hingga mengalami memar di bagian tubuh.
FD menjelaskan, tindakan penganiayaan itu terjadi pada Kamis (28/3/2024) sekira pukul 23.00 WIB.
Insiden itu bermula saat seorang pelanggan meminta menu pesanannya berupa bebek goreng yang tak habis dimakan untuk dibungkuskan oleh pegawai resto.
Namun karena lapar, FD mengambil sepotong bebek sisa pelanggan tersebut dan memakannya.
Ia pun tak memakan bebek sisa itu sendirian, melainkan dimakan bersama lima orang temannya setelah berbuka puasa.
\”Saat itu ada pelanggan yang minta dibungkus sisa bebek goreng. Karena lapar setelah berbuka puasa, jadi saya makan sama kawan-kawan lima orang,\” kata FD pada Senin (1/4/2024), dikutip dari Kompas.com.
Hal itu dilakukan korban lantaran kelaparan karena berbuka puasa hanya memakan nasi dan dua potong gorengan.
“Kami lapar. Makanan berbuka puasa hanya nasi dan dua potong gorengan. Makanya kami makan sepotong bebek pelanggan yang mau dibungkus itu,” tambahnya.
Merasa kehilangan, pelanggan itu pun mengajukan komplain dan melaporkan kejadian itu ke manajemen restoran.
Korban dan pekerja lainnya kemudian dikumpulkan untuk dimintai keterangan.
Pada saat ditanya siapa yang mengambil, korban mengaku tetapi langsung mendapat tendangan dari DK.
Korban mengaku ditendang di punggung dan dipukul di bagian dadanya.
\”Saya juga dipukul sama owner-nya. Kemudian, saya diminta ganti makanan sisa yang saya makan Rp 1,1 juta dengan jaminan KTP,\” kata FD.