.lyricstools{display:flex;justify-content:center;position:sticky;top:90px;gap:10px;z-index:9}#pilihNada{display:flex;height:35px;align-items:center;justify-content:center;font-size:12px;color:#fff;border:.2px solid transparent;border-radius:5px;background:#000;padding-bottom:0!important}.wrapper-button{width:130px;height:auto;display:flex;position:relative}#buttonmode{position:absolute;top:35px}.mode-cepat,.mode-lambat,.mode-sedang{background:#9a988b;border:none;border-radius:0 0 5px 5px;cursor:pointer;font-size:23px;color:#fff;font-weight:700;line-height:0;padding:10px 0 20px}.auto-scroll{background:#000;border:none;cursor:pointer;font-size:11px;height:36px;width:100%;color:#fff;border-radius:5px}.up-down-nada,.up-down-nada:hover{cursor:pointer;font-size:larger;width:33px;text-align:center;font-weight:700}.bg-aktif{background:#016fba;color:#ffa90b}.up-down-nada:hover{background:orange}.lyrics span{position:relative;vertical-align:baseline;line-height:2.2}.lyrics span[data-chord]:before{color:#0877b4;font-weight:700;content:attr(data-chord);position:absolute;top:-25px;left:0;width:auto;display:inline-block}

››

›››


Transpose
+

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel angkat bicara soal kasus tewasnya Vina di Cirebon pada 2016 lalu diangkat ke layar lebar dengan judul film Vina: Sebelum 7 hari.
Sampai saat ini ada 8 orang telah dijatuhi hukuman namun masih 3 orang lainnya yang belum ditangkap .
\”Saya menangkap kesan ada tugas penting yang belum Polda Jabar tuntaskan,\” kata Reza kepada WartaKotalive.com, Rabu (15/5/2024).
Reza mengatakan, hal yang urgent karena anggapan publik menilai ada inequity atau ketidakadilan dari belum ditangkapnya 3 pelaku.
\”Semakin urgen karena kadung memunculkan anggapan publik tentang inequity dan subkultur Curtain Code dalam penegakan hukum oleh kepolisian,\” ujarnya.
\”Sangat baik kiranya apabila Kompolnas dan Mabes Polri memberikan penguatan bagi Polda Jabar agar kasus ini terungkap lebih maksimal lagi.

Demikian WA saya ke Bareskrim Mabes Polri dan Kompolnas,\” kata Reza.
Di sisi lain, ia mendengar kabar bahwa sebagian murid berencana nobar film Vina.
\”Sekiranya dianggap patut, dapatlah tayangan podcast ini dibagikan ke para orang tua ataupun melalui WAG.
Reza berharap orangtua bersepakat untuk tidak mengizinkan anak-anak nobar film Vina,\” katanya.
\”Film Vina, tentu, memiliki nilai plus sebagaimana kami perbincangkan di podcast.

Tapi nilai plus itu pastinya bukan ditujukan bagi anak-anak. Begitu WA saya ke beberapa guru di sejumlah sekolah,\” kata Reza.
Kasus pembunuhanVina bersama kekasihnya bernama Eky oleh geng motor di Cirebon pada Agustus 2016 silam awalnya disebut sebagai kecelakaan lalu lintas. Nyatanya Vina sempat diperkosa dan dibunuh secara keji.
Hal itu terungkap dari petunjuk adanya arwah Vina yang merasuk ke sahabatnya.
8 pelaku sudah dibekuk dan dihukum seumur hidup. Namun 3 lainnya termasuk pelaku utama masih buron meski sudah 8 tahun berlalu. (Warta Kota/Budi Sam Law Malau)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pakar Psikologi Forensik Bicara Soal Film Vina, Singgung Inequity Karena Pelaku Utama Masih Buron

By admin