TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG – Chattra Candi Borobudur hasil rekonstruksi Theodore van Erp pada 1907-1911, sudah dilepas dari dudukannya.
Pelepasan dan penomeran fragmen batu dilakukan tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Ditjen Bimas Budha Kementerian Agama RI.
Di Tzu Chi Center, Jakarta Utara, Senin sore 9 September 2024 ini, Dirjen Bimas Budha Kemenag RI Drs Supriyadi MPd, mengundang para bhikku terkait rencana pemasangan chattra Borobudur.
Sesuai undangan yang beredar dan diperoleh Tribun, tajuk pertemuan adalah “Koordinasi Peresmian Pemasangan Chattra Stupa Induk Borobudur.”
Foto yang diperoleh Tribun per Senin 9 September 2024, fragmen-fragmen batu chattra van Erp itu diletakkan di halaman Studio Sejarah Restorasi Borobudur di Balai Konservasi Borobudur.Pada Kamis 5 September 2024, chattra itu masih terpasang di tempatnya sejak 2019, sesudah dipindahkan dari Museum Karmawibhangga.
Pada hari yang sama, tim BRIN tampak melakukan pengukuran dan mendatangkan perancah, guna persiapan pembongkaran chattra atau simbol payung khas bangunan suci Budhis itu.
Kepala Sub Koordinator Museum dan Cagar Budaya Borobudur (dulu Balai Konservasi Borobudur), Wiwit Kasiyati, dikonfirmasi menjelaskan, pembongkaran chattra oleh tim BRIN dilakukan untuk studi teknis dan penyiapan Detail Engineering Design (DED).
Persiapan sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir di kawasan Candi Borobudur, dan rencananya upacara peresmian akan dilangsungkan 18 September 2024.
Undangan acara ini sudah tersebar dengan kop Ditjen Bimas Budha Kementerian Agama RI yang ditandatangani Dirjen Bimas Budha, Drs Supriyadi MPd.
Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto direncanakan akan hadir di Candi Borobudur.
Tajuk acaranya adalah peletakan paratama chattra di pelataran Candi Borobudur.
Tim BRIN pada Kamis (5/9/2024) tampak mengukur chattra hasil rekonstruksi Theodore van Erp yang dilanjutkan penyusunan ulang oleh Balai Konservasi Borobudur sejak 1995. Chattra itu kini ditempatkan di halaman Balai Konservasi Borobudur atau kini Bernama Museum Cagar Budaya Borobudur. (TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA)
Arkeolog senior dan purna bakti FIB UGM, Dr Daud Aris Tanudirjo dalam wawancara khusus dengan Tribun mengingatkan perlunya kehati-hatian tentang chattra Borobudur.
Sebab, perbedaaan pendapat sudah berlangsung lama dan para ahli Sejarah serta arkeolog sudah sampai pada kesimpulan stupa Borobudur tidak berchattra.