TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – SPAFA International Conference on Southeast Asian Archaeology and Fine Arts (SPAFACON) mendorong semua pihak, termasuk industri untuk menjaga situs arkeologi dan warisan budaya di Asia Tenggara.
Di Indonesia, PT Semen Indonesia (SIG) telah melakukan konservasi warisan arkeologi dan budaya di Bulu Sipong IV, Pangkep, Sulawesi Selatan.
Senior Specialist in Archaeology and Head of the Organizing Team of SPAFACON, Noel Hidalgo Tan mengatakan, sebagai sebuah perusahaan, SIG telah menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap situs arkeologi dan warisan budaya di kawasan Asia Tenggara.

Kepedulian tersebut salah satunya dibuktikan dengan merilis Dokumen Rencana Pengelolaan Warisan Budaya (Cultural Heritage Management Plan/CHMP) atas situs prasejarah di Bulu Sipong IV.
\”Kami berharap kepedulian SIG ini dapat dicontoh oleh perusahaan lain di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara,\” kata Noel Hidalgo Tan ditulis Minggu (7/7/2024).
SVP Sustainability Office SIG, Johanna Daunan menjelaskan, PT Semen Tonasa atas rekomendasi dari SIG, telah menetapkan kawasan Bulu Sipong seluas 31,64 hektare atau 11,3 persen dari total lahan tambang seluas 280 hektare sebagai kawasan konservasi.
Dalam pengelolaan Bulu Sipong, PT Semen Tonasa secara aktif menjalin kerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX.
Sejak 2018 hingga saat ini, Semen Tonasa juga telah bekerja sama dengan Badan Pengelola UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep melalui penanaman 409 tanaman endemik dan total 863 tanaman untuk menambah keanekaragaman flora di Taman Kehati,
Di antaranya eboni (diospyros celebica), kayu kuku (pericopsis mooniana), dan bitti (vitex cofassus) yang merupakan tanaman endemik lokal.
Kemudian ada juga beragam tanaman buah seperti jeruk, mangga, kelapa, rambutan, alpokat, durian dan sawo.
Untuk memaksimalkan upaya pengelolaan, Semen Tonasa merilis CHMP atau dokumen kajian yang merinci kebijakan dalam segi pengelolaan warisan budaya.

\”SIG berharap situs Bulu Sipong dapat menjadi sarana edukasi dan membantu mempromosikan sejarah dan budaya kepada masyarakat luas,” ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni.

By admin