TRIBUNNEWS.COM, PADANG – Seorang staf Tata Usaha SMKN 1 Padang Panjang berinisial RY (40) ditemukan meninggal dunia menjadi korban banjir bandang dan lahar dingin di Sumatra Barat.
Jasadnya ditemukan mengapung di Pantai Pasir Jambak, Koto Tangah, Padang, Sumatra Barat, Minggu (12/5/2024).
Jasad RY ditemukan oleh seorang nelayan, Minggu siang.
RY terseret arus sungai sejauh 72 kilometer dari Padang Panjang melewati Padang Pariaman hingga akhirnya ditemukan di Pantai Pasir Jambak, Padang.
Nelayan tersebut lalu menginformasikan penemuan mayat terapung di laut itu kepada Polsek Koto Tangah.
Selanjutnya Bhabinkamtibmas Kelurahan Pasie Nan Tigo bersama Basarnas gabungan dengan menggunakan perahu mendatangi lokasi penemuan mayat yang berada di tengah laut.
Kemudian jenazah korban dievakuasi ke pinggir pantai untuk kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.
Kasi Humas Polresta Padang Ipda Yanti Delfina dalam keterangan tertulisnya menuturkan, awalnya jasad korban tak diketahui identitasnya.
Namun tanda tahi lalat di leher bagian belakang korban mengungkap identitasnya.
\”Awalnya kita tidak mengetahui identitas korban. Hanya memiliki ciri-ciri ada tahi lalat di bagian leher belakang,\” kata Ipda Yanti Delfina.
Namun setelah berkoordinasi dengan BPBD Padang Panjang, dipastikan bahwa mayat tersebut merupakan korban banjir bandang asal Padang Panjang.
\”Jenazah korban akhirnya dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan,\” ujar Yanti.
Korban dimakamkan di Sangkua, sebelum itu jenazah disemayamkan dan disalatkan di SMKN 1, tempat ia mengabdi selama 21 tahun.
Data Terkini Korban Banjir Bandang
Basarnas Padang Sumatra Barat mengabarkan jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan lahar dingin di sekitar Gunung Marapi yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024), terus bertambah.