TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Suku Togutil kembali viral karenamendatangi para pekerja di Hutan Halmahera, Maluku Utara.
Terdiri dari satu orang lelaki dan dua perempuan, mereka mendatangi parapekerjadi lokasi tambang.
Kedatangan mereka pun disambut hangat oleh parapekerja. Ketiganya juga diberikan makan oleh parapekerja.

Siapa sebenarnya Suku Togutil?
Salah satu komunitas yang masih mendiami pedalaman Halmahera, Maluku Utara, adalah etnis Tobelo Dalam.
Umumnya, masyarakat mengenal mereka sebagai suku Togutil.
Wakil Rektor UniversitasHalmahera(Uniera) Dr Sirayandris J Botara MSi Teol yang dihubungi Kompas.com, Selasa (1/11/2023), menjelaskan, sesungguhnya sebutanSukuTogutiltidak sesuai dengan status kultural dari komunitas ini.
“Suku Togutil berkaitan dengan pelabelan terhadap komunitas, ini yang diwarisi sejak lama. Masyarakat lokal mengenal ini dengan Tugo Tukil, maka jadilah Togutil, sering dikaitkan dengan naluri berburu dari komunitas ini,” kata Sirayandris.

Komunitas ini kata Sirayandris, lebih memilih disebut Ohongana Manyawa.
Jika diterjemahkan, ohangana bisa diartikan orang hutan, dan manyawa itu manusia atau orang.
“Tapi bukan itu arti sebenarnya. Ohongana Manyawa lebih tepat diartikan sebagai orang yang mendiami belantara hutanHalmahera, maknanya orang yang hidup bersama alam.\”
\”Ohangana Manyawa menggunakan Bahasa Tobelo sehingga disebut Tobelo Dalam,” tuturnya.

Namun, ini berbeda lafalnya di beberapa tempat seperti di KabupatenHalmaheraTengah, yang mana bahasa Tobelo pada komunitas ini sudah dipengaruhi oleh bahasa sub etnis Tabaru, yakni salah satu subetnis yang ada diHalmaherakhususnya di KabupatenHalmaheraBarat.
Anggota komunitas ini yang sudah berbaur dengan masyarakat juga sangat jarang atau tidak lagi disebut lagi Ohangana Manyawa.

By admin