Tiga orang meninggal dunia dalam insiden jatuhnya pesawat latih jenis Tecnam P2006T di Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5/2024).
Satu di antaranya adalah sang pilot, Pulu Darmawan (39), warga Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dilansir Kompas.com, Pulu sudah 10 tahun bekerja sebagai instruktur penerbang atau pilot.
\”Dulu dia juga alumni terus direktrut menjadi instruktur,\” kata Paman Pulu, Sukro Partono, saat ditemui di rumah duka, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Minggu.
Sukro mengaku terakhir bertemu Pulu Lebaran tahun lalu, saat keponakannya tersebut pulang liburan.
\”Terakhir bertemu Lebaran tahun lalu,\” kata Sukro kepada TribunJateng.com, Minggu.
\”Kalau Lebaran tahun ini tidak pulang,\” tambahnya.
Sukro mengatakan, ia mendengar kabar insiden maut yang menimpa keponakannya pada Minggu sore.
Sebelum mendapat kabar soal kecelakaan yang dialami Pulu, Sukro mengaku merasakan hal yang tak biasa.
Ia mendadak ingin menghubungi Pulu. Namun, belum sempat keinginannya itu dilakukan, ia lebih dulu mendapat kabar duka.
\”Tapi entah kenapa, hari ini tadi saya kok rasanya ingin kontak Pulu. Tapi karena posisi masih di Ambarawa, akhirnya belum jadi kontak. Saya berpikir nanti saja sampai di rumah, ternyata ada kabar ini,\” ungkap Sukro.

Rencananya, jenazah Pulu akan dimakamkan di daerah asalnya, Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (20/5/2024).
Selain Pulu Darmawan, insiden jatuhnya pesawat berkode PK-IFP itu juga menewaskan dua orang lainnya.
Mereka adalah co-pilot bernama Suanda dan seorang engineer atas nama Farid Ahmad.

By admin