Speed boat Wong Gili bertabrakan dengan slow boat atau kapal kayu di perairan antara Gili Trawangan dan Gili Meno saat pergantian tahun. Seorang tewas.
Kondisi perairan yang gelap diduga menjadi penyebab.
Informasi kecelakaan laut tersebut disampaikan Hubungan Masyarakat (Humas) Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wisnuwananda seperti diberitakan Kompas.tv.
Menurut dia, kecelakaan terjadi pada Senin (1/1/2024) dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WITA di perairan antara Gili Trawangan dan Gili Meno.
Kedua kapal sama-sama bergerak dari arah Gili Trawangan menuju ke arah Gili Meno, pulau yang terletak di antara Gili Trawangan dan Gili Air di gugusan pulau Gili Tramena (Trawangan, Meno, Air) di barat laut Pulau Lombok.
Kapal kayu itu diawaki oleh kapten bernama M Aripin, warga Dusun Gili Meno, Kecamatan Pemenang dan anchorman atau awak kapal bernama Adi Putra, warga Dusun Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.
Tim pencarian Kantor SAR Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat menemukan korban tewas kecelakaan laut di perairan Gili Meno, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/1/2024). (Sumber: Humas Kantor SAR Mataram)Raping, seorang warga Dusun Gili Meno yang menyaksikan kecelakaan tersebut, mengatakan kapal kayu yang dikemudikan M Aripin ditabrak dari arah belakang oleh speedboat.
“Dia nabraknya dari belakang, yang ditabrakboatkayu. Yang nabrakspeedboat,” tutur Raping dalam rekaman video yang diterimaKompas.tv,Senin (1/1).
Slow boat membawa penumpang dua warga negara asing (WNA), yakni Sybil Lynn, perempuan asal Inggris, dan Osman, laki-laki asal Turki.
Penumpang dilaporkan selamat, namun masih dalam tahap perawatan medis.
Kapten kapal kayu ditemukan meninggalSejak kecelakaan laut pada Senin dini hari itu, M Aripin sang kapten perahu kayu dilaporkan hilang.
Warga setempat segera mengontak Kantor SAR yang kemudian segera menerjunkan tim untuk melakukan pencarian.
Tim pencarian terdiri dari 6 orang anggota Pos Unit Siaga Bangsal, 2 orang Polair, 3 orang Angkatan Laut RI, 3 orang personel Polsek Pemenang, dan 5 orang personel SAR.
Mereka dibantu 6 orang dari dive center sekitar dan warga masyarakat, pencarian dilakukan sejak dini hari hingga pagi hari.
Setelah dilakukan pencarian dengan snorkling dan penyelaman, korban M Aripin berhasil ditemukan pada pukul 09.08 WITA sekitar 300 meter dari Laut Kejadian Perkara (LKP) di kedalaman 35 meter dalam keadaan meninggal dunia.
Korban diserahkan ke Kepala Dusun Gili Meno untuk kemudian diserahkan ke pihak keluarga.