TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Eka Montana, gadis berusia 26 tahun, mewarisi darah musik dari sang bapak yang merupakan seorang pemain suling di dunia dangdut Jakarta.
Namun, Eka memilih untuk mengejar identitas dirinya sendiri dengan berpartisipasi dalam ajang pencarian dangdut dari daerah ke daerah, bahkan hingga ke tingkat kompetisi nasional.
\”Alhamdulillah, Eka berhasil mencapai Top 4 besar dalam ajang pencarian bakat penyanyi dangdut Bintang Pantura 5 pada tahun 2018 lalu, dihelat oleh Indosiar,\” ungkap Eka Montana.
Meski sempat dikontrak di setiap acara di Indosiar, Eka kemudian memutuskan untuk melepaskan diri dari manajemen artis tersebut.
Setelah melepaskan diri dari manajemen Indosiar, Eka kembali ke kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah, untuk merawat ibunya yang sedang sakit dan menjalani operasi.
Setelah ibunya pulih, pintu kesuksesan pun terbuka lebar bagi Eka. Amaranggana Record menawari kontrak rekaman, dan kini Eka telah melahirkan dua single, \’Ambyar Sayang\’ dan \’Di Geol-Geol.\’
\”Berkat label Amaranggana, impian saya untuk masuk dapur rekaman dan memiliki single terwujud. Saya kini sedang memilih lagu untuk single ke-3, doakan lancar ya,\” ujar Eka dengan rasa syukur.
Tidak hanya sukses di dunia musik, wajah Eka yang dikenal melalui layar kaca Indosiar juga menarik perhatian produser film layar lebar.
Dalam waktu dekat, Eka akan memulai debutnya di dunia perfilman dengan membintangi film horor yang sedang ditunggu oleh pecinta film Indonesia. Tak hanya itu, beberapa proyek besar juga menanti Eka di tahun 2024, termasuk menjadi host program televisi.
\”Insha Allah, saya akan main film. Tentang kapan syuting dan judul film, tunggu informasi resmi dari produsernya ya,\” tambahnya sembari tersenyum.
Perjalanan karier Eka Montana tidak hanya mengukir prestasi di dunia dangdut, namun juga membuka pintu kesuksesan di industri hiburan lainnya. Semoga Eka terus sukses dan menebarkan pesonanya di berbagai bidang.