Lamine Yamal membuat manajemen Barcelona ketar-ketir. Para petinggi klub Catalan tersebut secara khusus akan melobi wasit, khususnya yang bertugas di kompetisi LaLiga Liga Spanyol.
Lamine Yamal terbaru sukses membantu Spanyol memenangkan pertandingan atas Swiss pada matchday kedua UEFA Nations League 2024 League A Grup 4.
Berlangsung di Stade de Geneve, Spanyol menggilas sang tuan rumah, Swiss, dengan skor 4-1, Senin (9/9/2024) dini hari WIB. Keempat gol kemenangan La Furia Roja, julukan Spanyol, dibukukan oleh Joselu, Ferran Torres, dan brace Fabian Ruiz.
Lamine Yamal memang tidak mencetak gol pada pertandingan ini. Namun, dia berhasil mempersembahkan assist untuk gol Joselu.
Pemain depan Barcelona asal Brasil #11 Raphinha merayakan gol pertama timnya bersama pemain depan Barcelona asal Spanyol #19 Lamine Yamal selama pertandingan sepak bola liga Spanyol antara FC Barcelona dan Real Valladolid FC di Estadi Olimpic Lluis Companys di Barcelona pada tanggal 31 Agustus 2024. (Foto oleh MANU QUINTERO / AFP) (MANU QUINTERO / AFP)
Performa gemilang wonderkid Barcelona berusia 17 tahun ini semakin menggembirakan. Bagaimana tidak, di usianya yang belum genap 20 tahun, Lamine Yamal sudah menunjukkan kematangan dalam sebuah pertandingan.
Akan tetapi, Barcelona juga menyimpan kekhawatiran akan hal itu.
Dirangkum dari laman BarcaUniversal, Lamine Yamal selalu bermain dalam 12 bulan terakhir, baik di level klub maupun timnas tanpa jeda.
Hal itu tidak dipermasalahkan oleh manajemen. Sebab di bawah asuhan pelatih baru Barca, Hansi Flick, massa otot Lamine Yamal mengalami kenaikan hingga 8kg.
Akan tetapi, yang membuat cemas ialah intensitas pelanggaran tinggi yang diterima Lamine Yamal.
Dari empat laga LaLiga musim ini, Lamine Yamal berada di posisi 3 sebagai pemain paling banyak memperoleh pelanggaran.
Christantus Uche berada di urutan pertama dengan 14 kali dilanggar, diikuti Vinicius Jr (12) dan Lamine Yamal (11).
Belum lagi di ajang UEFA Nations League 2024. Paling anyar melawan Swiss, lebih dari empat tekel berbahaya dilakukan Granit Xhaka dan kolega kepada pemain yang membantu Spanyol juara EURO 2024.
Situasinya membuat para petinggi Barca khawatir. Bahkan Lamine Yamal, yang menjadi aset bagi klub, maupun timnas, akan layu sebelum berkembang.
Artinya, dengan tingkat presentase pelanggaran yang diterima semakin tinggi, maka peluang cedera parah Lamine Yamal juga semakin besar.