Asosiasi E-commerce Siap Bersaing dengan Temu Bila Hadir di Indonesia
Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) siap bersaing dengan platform e-commerce asal China, Temu, bila mereka memasuki pasar Indonesia.
situs slot demo gacor
Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) siap bersaing dengan platform e-commerce asal China, Temu, bila mereka memasuki pasar Indonesia.
Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) percaya sektor e-commerce masih akan menunjukkan performa yang baik di tengah kondisi Indonesia
Selain itu, produk dengan harga menengah hingga rendah disebut masih memiliki permintaan yang relatif baik.
Temu, yang dikhawatirkan bisa mengancam keberadaan UMKM lokal karena model bisnis mereka, masih berusaha untuk memasuki pasar Indonesia.
Ala Bisyir, pemilik merek Bittersweet by Najla, justru menjadikan teknologi sebagai kunci sukses kemajuan bisnisnya.
Ala Bisyir, pemilik merek Bittersweet by Najla, justru menjadikan teknologi sebagai kunci sukses kemajuan bisnisnya.
Sejumlah pejabat Indonesia menolak aplikasi Temu di Indonesia karena dianggap mengancam UMKM. Kenapa Temu mengancam UMKM Indonesia?
Barang yang dijual di Temu kebanyakan menggunakan sistem penjualan Factory to Consumer atau dari pabrik ke konsumen.
Namun, tidak bisa karena sudah ada perusahaan asal Indonesia dengan nama serupa dan dengan KBLI yang mayoritas sama.
Memilih adaptasi dengan digitalisasi, Aris memutuskan bergabung dengan Shopee, dengan beragam fitur, mulai Shopee Live, Shopee Video, dan Program Ekspor Shopee.